Jakarta, Pahami.id –
Amerika Serikat Menekankan bahwa ia akan menjamin keamanan wilayah Qatar setelah salah satu sekutu di Timur Tengah menghadapi serangan udara Israel bulan lalu.
Dengan perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump, AS akan mempertimbangkan “setiap serangan bersenjata” ke wilayah Qatar dan ancaman bagi Washington.
“Dengan mempertimbangkan ancaman yang selalu dihadapi negara Qatar sebagai akibat dari invasi asing, kebijakan AS adalah untuk memastikan integritas keamanan dan wilayah negara Qatar dari serangan eksternal,” kata perintah eksekutif Trump pada hari Rabu (1/10) sebagaimana disebutkan Afp.
Perintah Eksekutif menegaskan bahwa jika ada serangan terhadap Qatar, Amerika Serikat akan “mengambil semua langkah hukum dan yang sesuai termasuk diplomatik, ekonomi, dan jika diperlukan oleh militer untuk membela kepentingan Amerika Serikat dan negara bagian Qatar dan memulihkan perdamaian dan stabilitas.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar “menyambut penandatanganan perintah eksekutif Presiden AS yang mengakui serangan di wilayahnya sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan Amerika.”
Jaminan keamanan ini diberikan setelah pemogokan udara Israel pada 9 September ke beberapa wilayah di Qatar. Tel Aviv mempertahankan serangan terhadap target menargetkan pejabat Hamas Palestina yang berbasis di Doha Capital.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin memanggil Perdana Menteri Qatar dari Gedung Putih untuk menyampaikan permintaan maaf atas serangan itu dan berjanji untuk tidak mengulanginya, menurut Amerika Serikat.
Netanyahu telah berada di Washington untuk bertemu Trump, setelah waktu yang lama sejak ia memerintahkan serangan 9 September.
Qatar adalah sekutu utama AS di Teluk dan menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di wilayah tersebut, Al Udeid, yang juga mencakup markas regional untuk beberapa elemen Komando Pusat AS (USCentCom).
(RDS)