Site icon Pahami

Berita AS Kirim Kapal untuk Bangun Pelabuhan di Lepas Pantai Gaza, Buat Apa?


Jakarta, Pahami.id

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka telah mengirim kapal yang membawa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun pelabuhan sementara di lepas pantai semenanjung tersebut. GazaPalestina.

Pada tanggal 9 Maret 2024, Angkatan Udara AS (USAV) ​​​​Jenderal Frank S. Besson (LSV-1) dari Brigade Transportasi ke-7 (Ekspedisi), Komando Keberlanjutan Ekspedisi ke-3, Korps Lintas Udara XVIII, berangkat dari Pangkalan Bersama dengan Langley-Eustis sedang dalam perjalanan menuju Mediterania Timur,” kata CENTCOM dalam pernyataannya, seperti dikutip AnatoliaMinggu (10/3).

CENTCOM menambahkan, kapal tersebut berlayar kurang dari 36 jam setelah Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui laut.


“Besson, sebuah kapal pendukung logistik, membawa peralatan pertama untuk membangun dermaga sementara untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang penting,” tambahnya.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Mayor Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder, pada Sabtu (9/3) mengumumkan bahwa pembangunan dermaga sementara yang akan dibangun AS kemungkinan memakan waktu 60 hari.

Ryder menjelaskan bahwa pembangunan dermaga sementara di Gaza akan dilakukan bersama sekutu dan mitra di wilayah tersebut, dan mencatat bahwa tentara dari tujuh brigade transportasi di negara bagian Virginia telah dialokasikan untuk tujuan ini.

Dalam pidato kenegaraannya pada Jumat (8/3), Biden mengumumkan bahwa AS akan membangun dermaga sementara di garis pantai Gaza untuk memfasilitasi lebih banyak pengiriman bantuan.

Israel telah melancarkan serangan militer brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dipimpin oleh kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Lebih dari 31.000 warga Palestina tewas akibat serangan brutal Israel, dimana sebagian besar korban tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 72.500 orang terluka akibat serangan militer Israel.

Serangan brutal Israel telah memaksa 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang telah memutus sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara menurut PBB, 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan pembantaian tersebut dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

(Wow)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version