Site icon Pahami

Berita AS Kirim Antirudal Canggih dan 100 Tentara Bantu Pertahanan Israel


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat (AS) mengirimkan sistem pertahanan antiroket maju dan mengerahkan 100 tentara untuk mengoperasikannya guna membantu pertahanan Israel.

Sistem anti rudal merupakan senjata pertahanan untuk mencegat rudal yang merupakan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

AS berdalih bantuan militer itu untuk membantu pertahanan Israel dalam mengantisipasi serangan Iran.


Bantuan militer AS ini menandai keterlibatan serius AS dalam perang di Timur Tengah. Konflik akan meluas setelah Israel menerima subsidi besar dari Washington.

Pengerahan pasukan dan sistem antimisil terjadi bersamaan dengan pernyataan keras AS kepada Israel terkait agresi di Gaza.

Para pejabat AS mengancam akan menegakkan undang-undang AS yang melarang bantuan militer ke negara-negara yang memblokir bantuan kemanusiaan, seperti yang dilakukan Israel di Gaza.

Selasa lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menolak mengatakan apa konsekuensinya jika Israel mengabaikan permintaan Gedung Putih.

“Saya tidak akan membicarakannya hari ini,” kata Miller kepada wartawan ketika didesak mengenai dampaknya.

Terbaru, AS diam-diam menulis surat kepada Israel untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina, dalam waktu sebulan.

Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, AS memperingatkan risiko menjatuhkan sanksi berupa embargo senjata terhadap sekutu sahabatnya.

Surat itu muncul ketika tentara Israel memperluas operasinya ke Gaza utara. Tindakan Israel dikhawatirkan akan mengganggu akses bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah pengungsian.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan Israel harus mengambil langkah-langkah pada bulan depan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza. Hal ini untuk menghindari tindakan hukum yang melibatkan bantuan militer AS, menurut sumber.

“Kami menulis (surat) ini untuk menekankan keprihatinan mendalam pemerintah AS atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, dan untuk meminta tindakan segera dan berkelanjutan dari pemerintah Anda bulan ini untuk membalikkan keadaan ini,” isi surat tertanggal 13 Oktober itu.

Dalam suratnya, AS menguraikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari, termasuk mengizinkan setidaknya 350 truk memasuki Gaza setiap hari.

AS juga meminta Israel untuk memberlakukan jeda kemanusiaan agar bantuan dapat disalurkan. Israel juga didesak untuk mencabut perintah evakuasi bagi warga sipil Palestina jika tidak ada kebutuhan operasional.

“Kegagalan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk menerapkan dan mempertahankan langkah-langkah ini dapat berdampak pada kebijakan AS dan hukum terkait AS,” kata surat itu.

AS kemudian mengutip Pasal 620i Undang-Undang Bantuan Luar Negeri. Bagian ini mengatur larangan memberikan bantuan militer kepada negara-negara yang menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan.

Surat itu juga mengutip Memorandum Keamanan Nasional yang dikeluarkan Presiden AS Joe Biden pada bulan Februari. Hal ini mengharuskan Departemen Luar Negeri untuk melaporkan kepada Kongres apakah penggunaan senjata yang dipasok AS ke Israel tidak melanggar hukum AS atau hukum internasional.

Surat itu pertama kali dibocorkan oleh seorang reporter Israel News 12.

(pta)



Exit mobile version