Jakarta, Pahami.id —
bahasa Armenia mendeklarasikan pengakuan kemerdekaan Palestina hari ini (21/6) dan menentang kekerasan terhadap warga sipil di Gaza.
“[Armenia] “Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan nasional, kedaulatan, dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Armenia, dikutip AFP.
Kementerian Luar Negeri Armenia juga mengutuk penggunaan infrastruktur publik sebagai tameng dan mengutuk kekerasan terhadap warga sipil.
Namun, mereka tidak secara spesifik menyatakan tindakan Israel dan malah langsung mengutuk tindakan brutal Zionis tersebut.
Negara Eropa itu juga meminta Hamas melepaskan sandera yang mereka tahan sesuai dengan hukum internasional.
Armenia juga menegaskan ketertarikannya untuk membangun stabilitas dan perdamaian jangka panjang di kawasan Timur Tengah.
Pengakuan Armenia mendapat tanggapan positif dari pejabat senior Otoritas Palestina Hussein Al Sheikh.
“Ini adalah kemenangan atas hak, legitimasi, keadilan dan perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan,” ujarnya.
Al Sheikh kemudian berkata, “Terima kasih, teman kami, Armenia.”
Pengakuan Armenia ini muncul setelah Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) meminta masyarakat internasional mengakui kemerdekaan Palestina, di saat agresi Israel semakin brutal di Jalur Gaza.
MbS mengatakan pengakuan dari negara lain berkontribusi terhadap perdamaian di Palestina.
“Pemerintah kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengakui Negara Palestina yang merdeka, berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata MbS dalam keterangan resmi yang dikeluarkan media pemerintah Saudi, Senin (17/6). ). .
Pengakuan ini juga terjadi setelah empat negara Eropa mengakui kemerdekaan Palestina. Mereka adalah Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Slovenia
Spanyol, Norwegia dan Slovenia mengatakan pengakuan tersebut merupakan peristiwa bersejarah dan untuk mendorong perdamaian abadi Israel-Palestina.
Sementara Irlandia menyatakan akan segera menunjuk duta besar untuk bertugas di Palestina setelah pengakuan resmi.
Pengakuan publik dari negara-negara Eropa ini muncul di saat agresi Israel di Gaza semakin brutal. Akibat operasi ini, lebih dari 37.000 orang di Palestina tewas.
(isa/dna)