Makassar, Pahami.id —
Peralatan gabungan ditempatkan di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utarasetelah terjadi pertempuran yang menewaskan tiga orang dan seorang warga tertembak.
Petugas gabungan dikerahkan untuk mengamankan situasi dan bersiap di lokasi, kata Kabid Humas Polsek Sulut Kombes Alamsyah P. Hasibuan melalui keterangan tertulis, Senin (22/12).
Alamsyah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan mendalami tabrakan yang memakan korban jiwa tersebut.
Tim sedang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang diduga mengetahui peristiwa penyebab kematian tersebut, ujarnya.
Alamsyah meminta masyarakat tetap tenang dan tidak memprovokasi sambil menunggu hasil penyelidikan polisi.
“Kami mengimbau masyarakat menyerahkan kasus ini ke polisi. Polisi akan mengusut tuntas pelakunya. Nanti hasil penyidikannya akan terus kami update,” ujarnya.
Sebelumnya bentrokan terjadi pada Sabtu (20/12) sekitar pukul 15.00 Wita, polisi yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi bentrokan.
“Kami patroli sambil menerima laporan warga terkait adanya keributan di area tambang. Kami langsung bergerak ke lokasi karena sudah ada laporan adanya korban,” kata Kapolsek Mitra Samaptha, Iptu Ferry Salu.
Feri mengaku masih belum mengetahui kronologi dan identitas sebenarnya dari tiga warga yang ditemukan tewas di kawasan tambang ilegal tersebut.
Ketiga korban ditemukan tewas. Identitasnya masih diselidiki, ujarnya.
Feri mengatakan, pelaku sudah melarikan diri saat polisi tiba di lokasi kejadian.
Selanjutnya ketiga jenazah tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, petugas masih menyelidiki penyebab keributan di kawasan tambang ilegal tersebut.
“Sampai saat ini masih kami dalami. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.
(mir/fra)

