Jakarta, Pahami.id —
Turki menjadi kekhawatiran setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan akan melakukan tindakan militer Israel untuk membantu Palestina.
Erdogan mengatakan Turki harus kuat agar Israel tidak terus melakukan kekerasan terhadap Palestina.
Türkiye adalah negara yang kuat di bidang militer. Negara ini juga masuk dalam peringkat 10 besar militer di dunia menurut kekuatan senjata global.
Israel berada jauh di bawah Turki di peringkat ke-17. Terlepas dari peringkat ini, apakah kedua negara memiliki nuklir?
Turki
Turki tidak memiliki senjata nuklir. Mereka hanya berbagi senjata nuklir dengan anggota aliansi militer Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) dan Organisasi Perjanjian Pertahanan Kolektif (CSTO).
Pada tahun 2019, sekitar 50 bom nuklir AS termasuk B61 disimpan di pangkalan udara Paman Sam di Türkiye. Senjata ini menjadi alat tawar Erdogan saat kedua negara berselisih, seperti dikutip dari Penjaga.
Pada tahun yang sama, Türkiye telah menunjukkan minatnya pada nuklir. Erdogan tidak menerima negara-negara pemilik senjata nuklir (NSW) melarang Ankara memiliki senjata-senjata tersebut.
“Beberapa negara mempunyai rudal dengan hulu ledak nuklir, bukan hanya satu atau dua. Tetapi [mereka memberi tahu] kita tidak bisa memilikinya. Saya tidak bisa menerimanya,” kata Erdogan seperti dikutip di Sivas Reuters.
Di dunia hanya sedikit negara yang mempunyai tenaga nuklir. Negara-negara bersenjata nuklir menurut Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir (NPT) adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan Tiongkok.
Namun, Erdogan tidak memberikan informasi lebih lanjut apakah Türkiye memiliki rencana untuk memperoleh senjata nuklir.
Turki menandatangani perjanjian perlucutan senjata nuklir, NPT, pada tahun 1980. Negara ini juga menandatangani Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif pada tahun 1996. Perjanjian tersebut melarang ledakan nuklir untuk tujuan apa pun.
Meskipun Türkiye tidak memiliki senjata nuklir, namun negara ini memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir. Mereka memiliki empat pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang dibangun, seperti dikutip oleh World Nuclear.
Israel
Sedangkan Israel diduga memiliki senjata nuklir. Para pengamat yakin mereka memiliki persenjataan nuklir yang cukup besar.
Namun, selama ini Israel selalu membantah dan tidak pernah mengakui masalah nuklirnya. Beberapa sumber mengatakan Israel memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir.
Program senjata nuklir Israel dimulai pada pertengahan tahun 1950an. Saat itu, Perdana Menteri pertama, David Ben Gurion, mulai menjajaki rencana asuransi nuklir untuk menyeimbangkan keunggulan kekuatan gabungan negara-negara Arab.
“Tekad Ben Gurion untuk meluncurkan proyek nuklir adalah hasil dari intuisi strategis dan ketakutan yang berlebihan, bukan rencana yang matang,” kata sejarawan Avner Cohen, dikutip dari situs jurnal, Taylor & Francis.
Ben Gurion, Cohen mengatakan, Israel membutuhkan senjata nuklir sebagai jaminan jika tidak mampu lagi bersaing dengan negara-negara Arab dalam perlombaan senjata dan sebagai senjata pilihan terakhir jika terjadi keadaan darurat militer yang ekstrim.
Ben Gurion menunjuk Shimon Peres, yang kemudian menjadi perdana menteri Israel, untuk memimpin program nuklir Israel.
(isa/dna)