Jakarta, Pahami.id —
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump membayangkan rencana yang terdengar imperialistik, dengan melakukan penyitaan Terusan Panama dari pemerintah negara Amerika Latin.
Dalam jumpa pers Selasa (7/1), Trump menyatakan akan menggunakan kekerasan untuk mencaplok Terusan Panama. Ia berdalih rencana ini untuk memperkuat AS.
“Untuk membangun militer kita,” kata Trump seperti dikutip CNN.
Amerika Serikat dan tiga negara lain seperti Tiongkok dan Jepang merupakan pengguna utama jalur ini
Dalam analisis CNN, mereka menduga Trump ingin menguasai Terusan Panama karena tarif yang sebelumnya dikenakan pada kapal-kapal AS tidak masuk akal.
Ancaman ekspansi menjadi semacam alat negosiasi bagi Trump untuk mendapatkan harga yang menguntungkan ketika kapal-kapal AS melewati Terusan Panama.
AS juga berkontribusi dalam pembangunan Terusan Panama. Pada tahun 1914, operasi kanal dibuka dan dioperasikan oleh AS.
Kemudian pada tahun 1977, AS menyerahkan pengoperasian kanal kepada pemerintah Panama melalui perjanjian.
Terusan ini juga dioperasikan oleh dua negara hingga pemerintah Panama mengambil kendali penuh pada tahun 1999.
Terusan Panama bertanggung jawab atas 40 persen lalu lintas kapal kargo dunia.
Otoritas Terusan Panama melaporkan jalur air tersebut akan menghasilkan rekor pendapatan hampir $5 miliar atau sekitar Rp 80 triliun pada tahun 2023.
(isa/dna)
