Jakarta, Pahami.id —
Anies Baswedan terancam gagal maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta setelah PKS membuka opsi bergabung dengan Gabungan Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Ridwan Kamil.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid dengan lantang menyatakan opsi itu kini tengah dibicarakan pimpinan pusat setelah Anies gagal memenuhi syarat 22 kursi DPRD untuk bersaing di Pilgub.
Karena batas waktu 4 Agustus, PKS sudah mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian kita bisa bersaing di pemilu, kata Kholid saat dihubungi, Rabu (7/8).
Menurut Kholid, Anies telah melewati batas waktu 40 hari pada 4 Agustus yang diberikan kepada UKM pada 25 Juni.
Padahal, PKS sudah memberikan karpet merah kepada Anies dengan memberikan 18 kursi DPRD. Bahkan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga ikut membantu mencarikan mitra afiliasi untuk Anies.
“Mas Anies sudah diberi karpet merah dengan mendapatkan 18 kursi UKM. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu turun gunung mencari mitra aliansi bagi Mas Anies agar bisa mengisi kekurangan kursi tersebut,” ujarnya.
Kholid menjelaskan, kesempatan bergabung dengan KIM Plus sebenarnya merupakan pilihan kedua. Namun karena syarat pencalonan Anies belum terpenuhi, PKS mulai membuka opsi bergabung dengan KIM yang mendukung Ridwan Kamil.
“Salah satu opsi komunikasinya adalah dengan membangun komunikasi politik dengan KIM dimana RK adalah calon terakhirnya saat ini. Opsi ini sedang dikaji oleh pimpinan PKS,” ujarnya.
Meski begitu, kata Kholid, saat ini pihaknya masih berpegang teguh pada dua opsi tersebut. Pertama, pastikan Anies-Sohibul Iman (AMAN) berlayar. Kedua, buka opsi lain dengan KIM jika opsi pertama tidak memungkinkan.
Baik pada pilihan pertama maupun kedua, Kholid memastikan PKS akan mengusung kadernya untuk bersaing, baik sebagai calon cagub maupun cawagub. Menurut dia, hal tersebut bisa dimaklumi karena UKM merupakan pemilik kursi terbanyak pada pemilu legislatif di DKI dengan 18 kursi.
“Sampai saat ini masih ada dua opsi: memastikan AMAN berlayar atau membuka opsi lain jika AMAN tidak bisa berlayar. Pada dua opsi di atas: PKS memastikan kadernya ikut sebagai cagub atau cawagub,” ujarnya.
Sinyal UKM bergabung dengan KIM bertepatan dengan wacana KIM plus yang disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya. Katanya, KIM akan memiliki partai baru yang mendukung RK.
Istilah KIM merujuk pada partai utama pengusung Prabiwo-Gibran pada Pilpres 2024 pada Februari lalu. Partai-partai tersebut antara lain Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat. Dengan hadirnya partai baru jelang Pilgub 2024, Dasco menyebutnya KIM plus.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak mana pun mengenai partai mana yang akan bergabung.
(thr/fr)