Site icon Pahami

Berita Anggota Parlemen Eropa ‘Ngamuk’ Menteri Polandia Tertawa Bahas Gaza


Jakarta, Pahami.id

Anggota Parlemen Eropa (MEP) Marc Botenga pada hari Kamis (3/14) pergi ke Berserk dan mengutuk Eropa sambil membahas hak asasi manusia universal, tetapi tampaknya merusak krisis kemanusiaan dalam Gaza ditunjukkan oleh petugas Polandia.

“Ini menunjukkan bagaimana Eropa munafik berbicara tentang ‘hak asasi manusia universal’,” Marc Botenga, MP Belgia, mengatakan kepada MP Belgia Anadolu.


Frustrasi Botenga terjadi setelah Menteri Urusan Eropa Polandia Adam Szlapka, dan rekan -rekannya ditangkap dalam lelucon kamera dan tawa selama sesi pleno parlemen Eropa pada hari Selasa (12/3), ketika membahas situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza.

Botenga mengutuk tindakan Szlapka dan teman -temannya, menyebutnya

“Penghinaan mutlak bagi kehidupan manusia, terutama orang -orang Palestina, harus sangat malu dan meminta maaf,” katanya.

Botenga juga berbagi video di Platform X yang menunjukkan bahwa ia memperingatkan Szlapka dalam persidangan. Dalam video itu, ia memperingatkan Szlapka untuk berhenti tertawa.

“Ini tidak lucu, Palestina juga manusia, Anda harus malu, dan ini adalah fitur utama dari Uni Eropa saat ini, tidak peduli apa pun kehidupan Palestina,” kata Botenga.

Selain mengkritik sikap para pejabat Polandia, Botenga menekankan bagaimana debat Parlemen Eropa tentang situasi Gaza tidak benar -benar membahas akar masalah.

“Mengapa segalanya lebih buruk? Karena Israel memblokir semua kemanusiaan, makanan, dan listrik,” katanya.

Menurut Botenga, ini telah membuat warga Palestina bukan akses ke kebutuhan dasar mereka. Karena itu, ia menekankan bahwa keterlibatan Eropa dalam krisis harus berakhir.

“Hari ini, keterlibatan Eropa dan kurangnya rasa hormat terhadap kehidupan orang -orang Palestina harus segera dihentikan, karena akan ada harga yang harus dibayar, saya berjanji untuk memperjuangkannya,” katanya.

Sejak serangan brutal Israel di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 48.500 orang telah terbunuh, mayoritas adalah perempuan dan anak -anak. Serangan itu sementara dihentikan setelah gencatan senjata dan kesepakatan tentang pertukaran tahanan yang efektif sejak Januari 2024.

Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan pembantaian di Pengadilan Internasional (ICJ) atas tindakannya terhadap Palestina di wilayah tersebut.

(TST/BAC)


Exit mobile version