Site icon Pahami

Berita Anggota Basarnas Papua Meninggal Saat Evakuasi Warga Hendak Bunuh Diri


Jakarta, Pahami.id

Anggota Basarnas di dalam Papua tewas saat hendak mengevakuasi warga yang hendak bunuh diri dari menara di Jayapura.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Kusworo, saat rapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Kamis (14/3). Katanya, anggota tersebut terjatuh dari menara di Jayapura saat ingin menolong seseorang yang hendak bunuh diri. Kusworo mengatakan, anggota tersebut tewas karena didorong oleh korban dari ketinggian 15 meter.

“Jadi [Rabu] “Kemarin malam Bu, tim kami di Jayapura melakukan operasi penyelamatan terhadap seseorang yang hendak bunuh diri di tower Telkomsel, di ketinggian antara 40-30 meter,” kata Kusworo dalam pertemuan tersebut.


Kusworo mengatakan, ada tim yang memanjat menara tersebut untuk membujuk seseorang agar tidak bunuh diri. Saat hendak turun ke ketinggian 15 meter, tiba-tiba ada yang ditolong mendorong salah satu anggota Basarnas.

“Satu tim naik, meledek, membujuk, dan sebagainya. Hingga terjatuh sekitar 15 meter, namun tak disangka korban didorong oleh tim kami hingga terjatuh bersama dan akhirnya ada satu yang dinyatakan meninggal, juga dari tim kami,” ujarnya.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Sebelumnya dilansir oleh detikSulsel, anggota Basarnas Jayapura bernama Tri Sudarno tewas setelah terjatuh dari tower saat mengevakuasi warga yang hendak bunuh diri. Korban meninggal dunia akibat luka parah yang dialaminya.

Tri Sudarno meninggal dunia setelah terjatuh dari salah satu tower, kata Kabid Humas Polda Papua Kompol Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Kamis (14/3).

Dalam rapat dengan DPR, Kusworo juga menceritakan kejadian perahu tim Basarnas terbalik saat mencari seseorang yang terbawa ombak. Katanya, dari lima orang tersebut, hingga saat ini masih ada satu anggota yang belum ditemukan.

“Beberapa waktu lalu mungkin sampai saat ini anggota kami masih melakukan pencarian bu, di mana yang bersangkutan sedang menjalankan misi, kondisi berbahaya bagi manusia, mencari manusia yang hanyut terbawa ombak,” ujarnya.

Namun kenyataannya, dengan kondisi cuaca yang dinamis, ada satu perahu tim yang pecah dan terbalik. Dari 5 anggota saat itu, hingga saat ini belum ditemukan satu pun, tambah Kusworo.

Setelah ditindaklanjuti, ternyata perahu yang digunakan anggota tersebut sudah kadaluwarsa. Mereka juga sedang mengevaluasi hal ini.

“Iya, setelah kami evaluasi, alat ini sudah ketinggalan jaman pak, dan standarisasinya tidak memenuhi syarat. Kami menilai ada hal yang perlu ditindaklanjuti di pusat,” ujarnya.

Baca berita selengkapnya Di Sini.

(tim/anak-anak)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version