Site icon Pahami

Berita Anggaran Perlindungan WNI di Luar Negeri Kena Pangkas Rp65 Miliar


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kementerian Luar Negeri) juga dipengaruhi oleh efisiensi anggaran yang mempengaruhi ketentuan untuk program perlindungan untuk orang Indonesia (Warga negara Indonesia) luar negeri.

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Indonesia -General Cecep Herawan menyampaikan pemangkasan terperinci pada pertemuan dengan Komisi Pentingnya di Kompleks Parlemen pada hari Kamis (13/2).

“Untuk Program Perlindungan Warga Indonesia di luar negeri, dari langit -langit awal sekitar RP288 miliar, efisiensi dilakukan sekitar Rp65 miliar atau sekitar 22,4 persen sehingga langit -langit terakhir menjadi sekitar Rp223 miliar,” kata Cecep pada pertemuan tersebut.


CECEP mengatakan program dukungan manajemen juga dipangkas. Dari langit -langit awal sekitar Rp7,75 triliun, efisiensi dibuat dari Rp1,20 triliun atau 15,5 persen sehingga langit -langit terakhir menjadi Rp6,55 triliun.

Selain perjanjian dan hukum dan program penegakan hukum internasional, dari plafon awal sekitar 15 miliar, efisiensi dilakukan sekitar Rp4,1 miliar atau 27,7 persen sehingga langit -langit terakhir akan sekitar Rp10 miliar.

Untuk peran dan kepemimpinan Indonesia di bidang kerja sama multilateral, dari plafon awal Rp1,05 triliun, efisiensi dilakukan sekitar RP562 miliar atau 53,3 persen sehingga langit -langit terakhir menjadi sekitar Rp493 miliar.

Program diplomasi dan kerja sama internasional juga mengalami efisiensi. Dari langit -langit awal Rp779 miliar, efisiensi dilakukan sekitar Rp196 miliar atau 25,1 persen sehingga langit -langit terakhir menjadi sekitar Rp583 miliar.

Sebelumnya, anggaran Kementerian Luar Negeri telah disetujui oleh RP9,8 triliun (RP9.896.588.491.000). Kemudian pada 24 Januari, Kementerian Luar Negeri menerima informasi tentang jumlah efisiensi anggaran RP2,8 triliun (RP2.896.492.000.000).

Pada 11 Februari, Kementerian Luar Negeri menerima catatan pemberitahuan dari Kementerian Keuangan bahwa efisiensi anggaran dalam Kementerian adalah RP2 triliun (RP2.032.000.000.000).

Kementerian Luar Negeri menerima surat dari Menteri Keuangan tentang rincian efisiensi Kementerian Luar Negeri menjadi Rp2.032.137.571.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto sedang melakukan pemotongan besar dari jabatan APBN 2025.

Pemangkasan yang terkandung dalam Arahan Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Prabowo pada 22 Januari. Prabowo ingin APBN tahun ini menghemat RP306,69 triliun.

Dua hari kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan surat S-37/MK.02/2025. Surat itu terperinci 16 posisi pembelian -lead yang harus disimpan oleh kepemimpinan di kabinet merah dan putih bernilai RP256.1 triliun.

(Isa/DNA/BAC)



Exit mobile version