Bandung, Pahami.id –
Presiden Prabowo Subianto, menjadi upacara dalam kehormatan militer dan militer, diadakan di Pusdiklatpasus, Batujajar, West BandungMinggu (10/8). Dia dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo mengatakan dia bangga melihat tentara siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dia mengatakan ini sambil mengirimkan mandatnya kepada tentara.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada upacara ini dan semua peserta dalam ujian militer saya melihat disiplin semangat pembakaran militer,” katanya.
Prabowo mengatakan sebagai seorang prajurit adalah panggilan untuk dikorbankan. Prabowo mengatakan dia bangga menjadi bagian dari tentara. “Menjadi seorang prajurit adalah panggilan formal dan juga rela berkorban, saya bangga bahwa saya bangga melihat saudara -saudara saya, saya bangga melihat kesediaan negara itu untuk berkorban,” katanya.
Di brankas, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang hebat. Tetapi sering mendapatkan intimidasi dalam bentuk gangguan dengan orang lain.
“Saudara dan saudari dan saudara kandung negara kita adalah negara -negara, negara kita adalah negara yang kaya, tetapi negara kita, pulau -pulau kita, ratusan tahun, ratusan tahun, ratusan tahun dijajah,” katanya.
“Tentara muda tidak boleh melupakan sejarah bahwa leluhur kita, bahwa kakek nenek kita, orang tua kita, telah dijajah, telah diperlakukan lebih rendah, dari binatang. Jangan lupa sejarah ini,” katanya.
“Itu sebabnya negara kita membutuhkan prajurit yang kuat, tidak ada negara yang bebas tanpa pasukan yang kuat, saya katakan bahwa sekali lagi tidak ada negara mandiri tanpa pasukan yang kuat,” katanya.
Berikut adalah mandat lengkap Prabowo dalam gelar Angkatan Darat dan gelar kehormatan militer:
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada upacara dan semua peserta dalam ujian militer saya atas disiplin semangat pembakaran militer.
Menjadi seorang prajurit adalah panggilan formal dan juga kemauan untuk mengorbankan. Saya bangga bahwa saya bangga melihat saudara -saudara saya, saya bangga melihat kesediaan negara untuk berkorban.
Saudara dan saudari -negara negara kita adalah negara yang hebat, negara kita adalah negara yang kaya, tetapi negara kita, pulau -pulau kita, ratusan tahun, ratusan tahun, ratusan tahun dijajah.
Tentara muda tidak boleh melupakan sejarah bahwa nenek moyang kita, bahwa kakek -nenek kita, orang tua kita, telah dijajah, telah diperlakukan lebih rendah daripada hewan. Jangan lupa sejarah ini.
Itu sebabnya negara kita membutuhkan prajurit yang kuat. Tidak ada negara mandiri tanpa pasukan yang kuat. Saya mengatakan bahwa sekali lagi tidak ada negara mandiri tanpa pasukan yang kuat.
Orang Indonesia tidak suka perang, orang Indonesia ingin aman, tetapi orang Indonesia selalu memiliki pengalaman pahit. Setiap kali kami ingin bangun, kami terganggu. Setiap kali kami ingin menunjukkan kepada orang -orang kami, kami terganggu. Kekayaan kita dirampok di antara kita.
Karena itu, saya adalah presiden Republik Indonesia yang telah bersumpah untuk mengeraskan Konstitusi saya akan melakukan tugas mereka dengan baik, secara bertanggung jawab.
Dan untuk itu, kami memperkuat pertahanan kami. Kita harus mempertahankan wilayah kita, kita harus mempertahankan kedaulatan kita, kita harus mempertahankan kekayaan kita.
Saudara, dunia penuh dengan ketidakpastian meskipun kita tidak suka perang, perang ada di mana -mana. Di benua Eropa, perang sering terjadi di Timur Tengah kita melihat bagaimana negara yang lemah dirawat, orang tua, ibu, anak -anak dibantai.
Indonesia tidak ingin mendukung blok apa pun, bagi kami tidak ada pilihan lain Indonesia harus memiliki pertahanan yang sangat kuat.
Dan itulah sebabnya hari ini saya menginstal enam komandan Kodam baru, dua puluh komandan tim baru dan seratus pengembangan batalion regional.
Saya diresmikan, komandan, komandan brigade, pemimpin yang dipilih.
Saudara -saudara yang dipilih sebagai pemimpin harus memimpin dari depan. Komandan TNI, komandan tim TNI, komandan tim, pemimpin Battaliyon, yang dipimpin dari depan, yang memimpin di tengah tentara, selalu berada di tempat paling berbahaya di tempat -tempat paling kritis, tidak ada komandan militer di belakang.
Saya meninggalkan saudara perempuan Anda, menjaga pasukan Anda dan dimungkinkan untuk memindahkan bawahan Anda dan mungkin. Bawahan Anda seperti anak -anak kandung Anda sendiri, kepemimpinan yang baik, merawat mereka dengan baik, melatih mereka dengan baik, melatih mereka dengan keras, tetapi tidak dengan kekejaman.
Dan selalu ingat bahwa kita adalah orang -orang dari orang -orang, kita dilahirkan dari orang -orang kita adalah anak -anak kandung dari orang -orang, kita melayani orang -orang, kita merawat orang -orang dan kita siap mati untuk orang -orang kita. Itu TNI.
Hari ini di depan saya banyak tokoh yang ingin mengenakan seragam, mereka mengenakan seragam sebagai tanda bahwa mereka ingin terlibat, mereka ingin mempertaruhkan diri dengan semua orang di Indonesia.
Karena orang -orang kami memiliki pembelaan, kami menyebutnya pertahanan rakyat. Kami tidak ingin melakukannya selain membela rakyat Indonesia.
(UGO/CSR/UGO)