Site icon Pahami

Berita Alot, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan Pekan Depan


Jakarta, Pahami.id

Perundingan Gencatan senjata di Gaza di Doha, Qatar, dihentikan sementara pada Jumat (16/8) setelah negosiasi yang sulit dan kegagalan mencapai konsensus.

Para perunding dijadwalkan bertemu lagi minggu depan untuk mencari kesepakatan guna mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hamas.

Dalam pernyataan bersama, para mediator yakni Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir menyebut Washington telah menyampaikan proposal baru yang dibangun berdasarkan ketentuan perjanjian sejak pekan lalu.


AS mengklaim proposal baru ini menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak, yang mungkin akan segera dilaksanakan. Mediator akan terus mengerjakan proposal tersebut dalam beberapa hari mendatang.

“Jalan menuju (perjanjian) itu telah ditetapkan, menyelamatkan nyawa, memberikan bantuan kepada masyarakat Gaza, dan meredakan ketegangan regional,” kata mereka dalam pernyataan itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (19/8).

Negosiasi ini dimulai Kamis lalu antara Israel dan mediator. Sementara itu, Hamas memilih tidak menghadiri pertemuan tersebut secara langsung, namun tetap mendapat pengarahan mengenai dinamika perundingan.

Ke Reuters, Pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq mengatakan Israel tidak mematuhi apa yang disepakati dalam pembicaraan sebelumnya. Informasi ini didasarkan pada apa yang mediator sampaikan kepada mereka tentang hasil percakapan.

Meski demikian, AS optimistis hasil perundingan di Qatar akan menghasilkan langkah maju yang positif.

“Tetapi ini hanya satu langkah maju. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

Negosiasi sulit, agresi Israel terus berlanjut

Salah satu hal yang menjadi perdebatan adalah desakan Israel bahwa perdamaian hanya akan terjadi jika Hamas dihancurkan.

Sebaliknya, Hamas bersikeras bahwa mereka hanya akan menerima gencatan senjata permanen di Gaza, bukan gencatan senjata sementara.

Kesulitan lain yang dihadapi antara lain urutan perjanjian, jumlah dan identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan bersama dengan sandera Israel, kontrol perbatasan antara Gaza dan Mesir, dan kebebasan bergerak bagi warga Palestina di Gaza.

Selama perundingan, Israel tidak menghentikan agresi brutalnya di Gaza. Tadi malam, tentara Israel menyerang wilayah yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona aman sipil. Tentara Zionis juga mengeluarkan perintah baru agar warga sipil Gaza meninggalkan wilayah tersebut.

Anggota Biro Politik Hamas, Hossam Badran mengatakan, operasi Israel yang sedang berlangsung merupakan penghambat kemajuan perundingan gencatan senjata.

Tindakan genosida Israel telah menewaskan lebih dari 40 ribu warga Palestina, yang sebagian besar adalah warga sipil. Belakangan, sebagian besar Gaza menjadi puing-puing.

Israel mengklaim berhasil memusnahkan 17 ribu milisi Hamas dalam hiruk pikuk serangan yang kini berlangsung selama 10 bulan di Gaza.

(pta/pta)



Exit mobile version