Site icon Pahami

Berita Alasan Rombongan RI Mundur dari Pelayaran Global Flotilla ke Gaza

Berita Alasan Rombongan RI Mundur dari Pelayaran Global Flotilla ke Gaza


Jakarta, Pahami.id

Grup RI di Global Sumud Flotilla mengundurkan diri dari misi kapal Bantuan kemanusiaan Internasional ke GazaPalestina.

Kelompok -kelompok Indonesia juga mengungkapkan alasan mereka untuk membuat keputusan untuk tidak terus berlayar dengan aktivis dunia melalui penghalang laut Israel untuk mencapai Gaza.

Alasannya diungkapkan oleh Indonesia Global Peace Convoy (GPC) melalui pengumuman resmi Instagram mereka pada Jumat (12/9) malam.


“Selama hampir dua minggu di Tunisia, peserta GPC Indonesia telah secara aktif berpartisipasi dalam pelatihan, terkoordinasi di seluruh negeri, dan menyediakan berbagai hal untuk pengiriman. Namun, perjalanan besar menghadapi masalah yang sangat kompleks,” tulis GPC Indonesia dalam unggahannya.

Salah satu alasan yang diungkapkan adalah jumlah kapal yang siap untuk layar lebar, sementara para peserta terus tumbuh. Oleh karena itu, Komite Pengarah Global Flotilla Sumud (SC GSF) memutuskan untuk mengurangi jumlah peserta, menurut ketersediaan kapal.

Dalam hal ini, IGPC Indonesia telah memutuskan bahwa kelompok dari Indonesia untuk mengundurkan diri dari misi kemanusiaan ini dan memberikan kursi kelompok mereka kepada peserta internasional lainnya.

“Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk memastikan keberhasilan misi armada Sumud global yang terus bertarung bersama,” tulis IGPC.

Meskipun, IGPC mengatakan dia terus memberikan dukungan konkret dalam keberhasilan misi kemanusiaan maritim terbesar dalam sejarah.

Konvoi perdamaian global adalah gerakan bersama umat manusia untuk berlayar melalui sanksi Israel di laut sambil memberikan bantuan kepada rakyat Gaza.

Gaza sekarang menjadi objek intrusi Israel tentang pengejaran militer Hamas sejak Oktober 2023.

Kutipan dari AnadoluKementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa setidaknya 64.756 orang tewas di wilayah tersebut, efek invasi Israel dari Oktober 2023 hingga Jumat (12/9).

Dan, jumlahnya masih meningkat dengan pemboman serangan yang masih terjadi sampai Sabtu (9/13) tadi malam.

Sejak 2 Maret, rezim Zionis Israel telah menutup semua akses ke Gaza, sehingga mencegah pengiriman bantuan. Ini membawa 2,4 juta orang di sana, termasuk jurnalis dan pekerja kemanusiaan yang mengancam bencana kelaparan.

Sementara itu, serangan setelah serangan itu masih diajukan oleh Israel ke Gaza. Kementerian Kesehatan yang dilakukan oleh klan Hamas mengatakan bahwa 64 ribu korban sejak Oktober, 12.206 tewas sejak 18 Maret 2025 ketika Israel kembali ke Gaza.


Exit mobile version