Jakarta, Pahami.id —
Juru bicara sayap Hamas, Brigade Al-QassamAbu Obeida mengaku ada beberapa sandera Israel yang tewas ketika pasukan Zionis menyerang wilayah Nuseirat, Semenanjung Gazauntuk membebaskan mereka.
Namun Abu Obeida tidak merinci lebih lanjut mengenai jumlah dan bukti sandera Israel yang dibunuh oleh pasukannya sendiri dalam operasi pembebasan pasukan Zionis.
Dalam operasi Sabtu (8/6), Israel berhasil membebaskan empat orang. Namun diperkirakan masih ada sekitar 120 warga Israel yang disandera Hamas.
“Yang pertama dirugikan (tentara Israel) adalah para tahanan,” kata Obeida terkait sisa sandera yang masih ditahan Hamas, dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, Abu Obeida juga mengatakan bahwa serangan yang dilakukan tentara Israel di Gaza merupakan “kejahatan perang yang kompleks”.
Serangan Israel tersebut menewaskan 210 warga Palestina, sementara lebih dari 400 orang terluka.
“Pembantaian Israel yang terjadi di kamp pengungsi Nuseirat telah mengakibatkan kematian 210 warga Palestina dan lebih dari 400 orang terluka,” demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah di Gaza.
Kantor media tersebut mengatakan korban luka dibawa ke Rumah Sakit Al Awda di kamp tersebut dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir el-Balah.
Sementara itu, Israel melakukan operasi khusus di dua lokasi terpisah di Nuseirat untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas sejak 7 Oktober 2023. Tentara mengaku “menargetkan infrastruktur teroris di kawasan Nuseirat”.
Dari operasi tersebut, Israel berhasil membebaskan empat warga yang disandera Hamas. Keempat sandera yang dibebaskan tersebut adalah Noa Argamani (25 tahun), Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun).
“(Keempat sandera) ditemukan di dua lokasi terpisah di tengah Nuseirat,” demikian pernyataan bersama tentara, polisi, dan badan keamanan Israel di Telegram.
“Mereka dalam kondisi sehat dan telah dipindahkan ke Pusat Medis Tel-HaShomer ‘Sheba’ untuk pemeriksaan medis lebih lanjut,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.
Namun, operasi tersebut mengakibatkan kematian seorang petugas polisi Israel. Petugas tersebut terluka dalam operasi pembebasan sandera sebelum meninggal di rumah sakit.
Di sisi lain, sekitar 36.801 warga Palestina tewas dan 83.680 orang luka-luka akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah kematian tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
(pra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);