Site icon Pahami

Berita Aktivis Greta Thunberg Berlayar ke Gaza, Bawa Bantuan untuk Palestina

Berita Aktivis Greta Thunberg Berlayar ke Gaza, Bawa Bantuan untuk Palestina


Jakarta, Pahami.id

Aktivis perubahan iklim Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya berlayar ke Gaza Dengan kapal sejak Minggu (1/6), dalam misi untuk membawa bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

Dilaporkan dari CNNKapal -kapal pesiar Madleen yang dikelola oleh aktivis koalisi Freedom Flotilia, berangkat dari Catania Port, Italia Selatan sejak Minggu sore.


Kapal akan mencoba untuk pergi ke pantai Gaza Strip untuk membawa bantuan dan meningkatkan kesadaran internasional akan krisis kemanusiaan di Gaza.

“Kami melakukan ini karena kami tidak peduli seberapa banyak hambatan yang kami hadapi, kami harus terus berusaha,” kata Thunberg kepada konferensi persnya sebelum berlayar.

“Ketika kita berhenti mencoba adalah ketika kita kehilangan orang, dan bagaimanapun, itu berbahaya bagi misi ini, tidak lebih berbahaya daripada kesenjangan di seluruh dunia dalam menghadapi pembunuhan massal,” katanya.

Selain Greta Thunberg, aktor “Game of Thrones” Liam Cunningham dan Rima Hassan, juga berpartisipasi dalam pelayaran. Diperkirakan bahwa kapal akan memakan waktu tujuh hari untuk tiba di Pantai Gaza, jika tidak ditolak.

Koalisi Freedom Flotilia adalah salah satu dari banyak kritikus yang menuduh Israel melakukan pembantaian di Gaza. Israel membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa serangan mereka menargetkan militer Hamas, bukan warga sipil Gaza.

Pada awal Mei, upaya untuk mencapai Gaza melalui laut yang dilakukan oleh kelompok “Heartage Hearts” gagal, setelah diserang oleh dua pesawat yang tidak ditarik di perairan internasional di lepas pantai Malta.

Kelompok itu menyalahkan Israel karena menyerang untuk merusak bagian depan kapal.

Setelah melanggar gencatan senjata pada bulan Januari, Israel telah memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza selama berbulan -bulan. Pembatasan ini telah menyebabkan krisis kelaparan di Gaza.

Israel mengklaim sanksi itu adalah upaya untuk menekan Hamas untuk melepaskan sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.

Sampai saat ini, para korban kekejaman Israel di Gaza terus tumbuh menjadi lebih dari 52 ribu orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa sebagian besar korban meninggal dalam efek kekejaman Israel sebagai kelompok yang terpapar seperti orang tua, wanita dan anak -anak.

(DNA)


Exit mobile version