Jakarta, Pahami.id –
Massa siswa yang termasuk dalam puncak ‘Dark Indonesia’ dengan koalisi warga sipil di daerah dekat Istana Presiden, di patung kuda, Jakarta pada hari Jumat (21/2) hari ini, akan mengadakan demonstrasi tanpa mengenakan jas untuk alma mereka Kampus Mater.
Juru bicara gelap Dark Indonesia, Tegar Afriansyah, mengatakan ini adalah salah satu perjanjian unifikasi yang diadakan pada hari Kamis (2/20) malam.
“Setuju untuk melepaskan ego dengan tidak menggunakan almamater dalam tindakan ini,” kata Tegar ketika dihubungi pada hari Jumat.
Selain itu, Tegar mengatakan tindakan itu akan diikuti oleh ribuan pengunjuk rasa dari berbagai latar belakang dan wilayah.
Dia menjelaskan bahwa titik reli massal akan terkonsentrasi di Area Taman Marzuki Ismail (tim) sebelum meninggalkan patung kuda.
“Sekitar 2500 (pengunjuk rasa) dan ini bergabung dengan pergerakan masyarakat sipil di luar para siswa,” katanya.
“Ada juga banyak tindakan di luar Jakarta. Seperti, Karawang, Bogor dan Bekasi,” kata Hardcore.
Seperti maraton gelap Indonesia yang dilakukan oleh siswa di beberapa kepulauan minggu ini, dalam demonstrasi ini mereka akan menyuarakan klaim yang sama.
Beberapa dari mereka meminta pemerintah untuk menciptakan pendidikan independen ilmiah dan demokratis dan untuk membatalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
Mereka juga menuntut agar pemerintah membatalkan proyek strategis nasional yang bermasalah, menyadari reformasi agraria yang sebenarnya, dan menolak tinjauan hukum Minerba.
Publik juga mengkritik langkah-langkah pemerintah dan parlementer dalam peninjauan undang-undang polry TNI, dan menuntut penghapusan abri multifungsi (sekarang tni/polri) sejalan dengan mandat reformasi 1998.
Massa tindakan gelap Indonesia juga meminta pemerintah untuk mencabut arahan nomor 1 Presiden tahun 2025, yang dianggap sebagai ancaman bagi bagian -bagian yang menarik bagi orang -orang seperti pendidikan dan kesehatan.
(Anak -anak/anak -anak/mAb)