Site icon Pahami

Berita Aksi Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Tuai Kecaman

Berita Aksi Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Tuai Kecaman


Banda Aceh, Pahami.id

Tindakan Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution dan dugaan rombongannya menggerebek dan menghentikan truk piring A (BL) Di Kabupaten Langkat menerima perhatian penduduk desa.

Dari video yang dikutip Cnnindonesia.comBobby ditemani oleh Asisten Pemerintah Daerah Sumatra Utara Muhammad Suib yang menghentikan truk dan meminta pengemudi untuk menjaga transfer pelat Aceh BL ke North Sumatra Plate (BK) untuk melewati jalan.

Transfer pelat sehingga pajak yang beroperasi di sana dapat memasuki Sumatra Utara. Bobby juga tampaknya menyarankan kepada pengemudi truk sehingga transfer pelat dapat dipertahankan sesegera mungkin.


“Segera, kapan janji itu Angka (Transfer pelat BL ke BK). Ini pasti cepat, tidak ada lagi BL, jadi pajaknya sama, “kata Muhammad Suib dalam video yang disebutkan Cnnindonesia.comSenin (29/9).

“Ya, Tuan, ini yang terakhir, sesegera mungkin, inilah yang akan merawat mobil,” kata pengemudi truk BL dalam video.

Tindakan petugas Sumatra Utara dikritik oleh anggota parlemen Indonesia di Distrik Pemilu Aceh, Nasir Djamil. Dia mengutuk tindakan Bobby Nasution yang berhenti dan menggerebek truk Aceh Plate (BL) di daerah distrik Langkat.

Nasir mengevaluasi potensi Bobby untuk mengganggu harmoni keamanan dan kerusakan antara wilayah Indonesia.

“Dapatkan kebijakan segera, karena kebijakan tersebut adalah produk yang harmonis di antara wilayah -wilayah tersebut. Tanyakan kepada Bobby, pendaftaran kendaraan bermotor adalah produk nasional atau regional?

Nasir menekankan bahwa Sertifikat Nomor Kendaraan (STNK) adalah produk nasional yang didelegasikan kepada otoritas regional. Karena itu nasional, kendaraan dengan plat angka dari mana wilayah tersebut memiliki hak yang sama untuk melintasi Indonesia.

“Ini adalah kebijakan harmoni konter yang dilakukan oleh gubernur,” katanya.

Nasir Djamil memperingatkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan, utara Sumatra dan di daerah lain, didanai oleh anggaran negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan pendapatan regional (APBD) yang diperoleh dari uang publik.

“Semua jalan di Indonesia memiliki uang publik di dalamnya, oleh karena itu, Komisi III mendesak Kepala Polisi Sumatra Utara dan stafnya untuk meretas mereka yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan masyarakat,” katanya.

Anggota Komisi Komisi III juga meminta polisi untuk bertindak dengan tegas jika gubernur Sumatra Utara terus mempertahankan kebijakan diskriminasi. Nasir menekankan bahwa Bobby dapat dijamin dan diproses oleh hukum jika kebijakan berlanjut.

“Gubernur harus melihat masalahnya dengan jelas dan komprehensif, bukan sebagian. Jika ada sesuatu yang salah dengan transportasi, ada otoritas yang mengambil tindakan, daripada membuat kebijakan -melindungi orang -orang di wilayah Antarda,” katanya.

(DRA/DAL)


Exit mobile version