Site icon Pahami

Berita Agung Laksono Beber Kandidat Pengganti Airlangga: Bamsoet hingga Bobby


Jakarta, Pahami.id

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menyebut beberapa nama yang layak bersaing menggantikan dirinya sebagai Ketua Umum partai Airlangga Hartarto.

Mereka antara lain Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Firman Soebagyo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, sedangkan Bobby yang akrab disapa Agung mungkin merujuk pada Ketua DPP Partai Golkar Bobby Adhiyo Rizaldi.

“Iya ada Agus Gumiwang, ada Bambang Soesatyo, artinya (keduanya) pengurus Partai Golkar, di DPP sekarang. Lalu ada juga pengurus lainnya, ada Pak Bobby, ada Pak Firman Soebagyo. , banyak yang bisa dipilih dari pengurus,” kata Agung Laksono saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/8).


Selain usulannya, dia menegaskan, semuanya tergantung opsi yang disepakati saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pasca Airlangga mundur.

Dijelaskannya, rapat paripurna pada Selasa (13/8) itu untuk menentukan jadwal rapat nasional atau rapat nasional luar biasa (munaslub) dan penjabat pimpinan umum (plt).

“Itu terserah Munas yang akan datang. Tapi sekarang yang saya dengar sejak pagi, yang paling banyak saya dengar (calon kuat, red.) adalah Encik Agus Gumiwang yang diharapkan bisa membawa partai tersebut. Munas mendatang,” ujarnya.

Namun soal nama Bahlil Lahadalia, Agung Laksono mengaku belum pernah mendengarnya.

“Saya belum tahu. Kita lihat ke depan,” kata Agung Laksono.

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Sabtu (10/8) malam.

Airlangga Hartarto yang terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar pada tahun 2019 untuk masa jabatan hingga akhir tahun 2024, memilih mundur lebih awal karena dua alasan, yakni ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga keutuhan Partai Golkar. suasana. stabil dan kondusif pada masa transisi pemerintahan Presiden Indonesia Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

Sejauh ini, Airlangga belum menjelaskan lebih lanjut alasan menjaga integritas partai. Meski demikian, Agung Laksono menyebut keputusan mundurnya murni bersifat pribadi. Pasalnya, Airlangga tidak berdiskusi atau berkonsultasi terlebih dahulu di partai atau dengan tangan kanannya di Partai Golkar sebelum mengumumkan keputusan mundur dari jabatan pimpinan umum.

Tidak ada tekanan, partai tidak menekan. Jadi, itu kemauannya sendiri, kata Agung Laksono.

(Antara/Senin)


Exit mobile version