Site icon Pahami

Berita Adu Gagasan RIDO, Dharma-Kun, dan Pram-Doel soal Masa Depan Jakarta

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan menggelar debat pertama calon gubernur dan wakil gubernur. Pilkada DKI Jakarta hari ini, Minggu (6/10).

Tema yang diangkat adalah penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.

Debat Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pukul 19.00 WIB.


Format debat Pilpres Jakarta 2024 berbeda dengan debat capres-cawapres 2024. Debat Pilpres Jakarta 2024 akan diikuti oleh masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.


Mereka adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen, dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) yang akan hadir bersama.

CNNIndonesia.com merangkum beberapa pemikiran masing-masing pasangan calon terkait masa depan Jakarta, sebagai berikut:

Ridwan Kamil-Suswono

Pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dengan tegas memasukkan gagasan menjadikan Jakarta kota global dalam visinya yaitu ‘Jakarta menjadi kota global yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan’.

Gagasan tersebut dituangkan dalam lima misi yang mencakup aspek-aspek seperti pengembangan ekonomi berdaya saing global dan terwujudnya Jakarta sebagai kota berpengaruh di kancah internasional.

Juru bicara RIDO, Muhammad Kholid memaparkan beberapa fokus utama dari gagasan ini, antara lain pengembangan transportasi umum terpadu, pembangunan perumahan perkotaan/sosial, pertumbuhan ekonomi kreatif, serta penyediaan biaya hidup dan pendidikan yang terjangkau di Jakarta.

Tak hanya itu, Kholid juga mengatakan RIDO akan fokus pada perbaikan tata kota dan infrastruktur agar memiliki ketahanan

Ketiga, kota-kota global memiliki ketahanan dalam mengatasi berbagai bencana seperti banjir. Oleh karena itu, perencanaan kota dan infrastruktur perlu adaptif dan responsif dalam mengatasi krisis iklim, kata Kholid.

RK juga menyebutkan ingin mendorong potensi Jakarta yang belum terealisasi menjadi kota pariwisata dunia.

“Nah ini konsep dari mikroekonomi, Insya Allah kota ini akan kita rancang menjadi kota global. Ciri-ciri kota global adalah orang asing merasa nyaman dan kangen dengan kota Jakarta karena globalisme bersifat sosial,” ujarnya. RK saat menghadiri deklarasi ‘Relawan Berkah’ di Jakarta Timur, Minggu (1/8).

Salah satu program dari pasangan Dharma-Kun mengatasi masalah ini. Melalui program ‘kolam pipi monyet’, mereka berniat mengatasi banjir yang kerap melanda Jakarta.

Dharma Pongrekun-Kun Wardana

Pasangan nomor urut 2 Dharma-Kun mengaku akan mengungkit permasalahan Jakarta yang kerap dikeluhkan yakni banjir. Melalui program ‘kolam pipi monyet’, mereka berniat mengatasi banjir yang kerap melanda Jakarta.

Dharma menjelaskan, nama program yang akan mereka jalankan didasarkan pada filosofi kera yaitu ketika mendapat rezeki maka di simpan di pipi.

Filosofi ini sejalan dengan tujuan dari kolam, yaitu menampung kelebihan air hujan agar dapat digunakan kembali oleh masyarakat dengan bantuan teknologi.

“Jadi kalau airnya keluar, kita perlu menyiapkan kolam yang menampung air hujan. Daripada airnya dibuang ke laut lalu dijadikan air minum, teknologinya mahal, ini yang disebut teknologi beradab, biar pro. untuk pelestarian alam,” jelas Dharma saat menghadiri acara Kahforward di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (28/9) lalu.

Selain program tersebut, pasangan calon perseorangan ini juga memiliki program unggulan Kartu Selamat Jakarta, Energi Botol Tenaga Surya, Pemanfaatan Teknologi Keamanan, serta beberapa program lainnya yang bertujuan untuk mengedepankan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Pramono Anung-Rano Karno

Pasangan nomor urut 3 Pram-Doel juga pernah mengedepankan gagasan kota global dalam visi dan misinya.

Pasangan yang diusung PDIP ini mengedepankan empat aspek utama, yaitu masyarakat megapolitan yang modern dan beradab, pusat ekonomi yang inovatif dan berdaya saing, pemerintahan dengan pengelolaan kota modern yang bertanggung jawab, dan pembangunan lingkungan untuk ruang aktivitas yang berkualitas.

Pramono menekankan pentingnya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) untuk mendukung visi Jakarta sebagai kota global. Menurut dia, pembangunan PLTS perlu terus mengatasi persoalan sampah di Jakarta, meski masih ada tantangan terkait tip fee atau biaya pengelolaan sampah.

“Kebetulan saya berpendapat kalau untuk sampah, apa yang dirancang PLTS harus dilanjutkan,” kata Pramono usai bertemu alumni ITB 82 di Pasar Minggu, Jumat (20/9).

Selain PLTS, pasangan Pramono-Rano juga memberikan berbagai program untuk menjadikan Jakarta kota global, antara lain program ‘Jakarta Society Confident Online (Mas Karyo)’ dan ‘Friendly Accessibility System (Sarah)’ serta beberapa program lainnya yang disebut juga dengan akronim khas tokoh ‘Si Doel’.

(khr/bac)



Exit mobile version