Surabaya, Pahami.id –
Administrator Grup ‘Cinta inses‘IDG Initial (44) dikatakan telah terancam oleh para anggotanya untuk mengubah nama kelompok menjadi’Naik turun‘. Ini mengarah pada tuduhan keterlibatan dalam pihak lain.
Kepala Polisi Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan ini dilakukan oleh IDG sebelum dia ditangkap oleh Unit Investigasi Kejahatan Polisi GRESIC di Denpasar Bali pada hari Sabtu (5/24).
“Sebelum kami ditangkap, tersangka diancam dengan beberapa orang untuk berubah dari nama cinta sampai ia bergabung,” kata Rovan kepada KRU Media, Selasa (5/27).
Ancaman mengubah nama kelompok itu dilakukan untuk menghilangkan jejak. Selain itu, tersangka IDG juga didesak oleh para anggotanya untuk menghapus konten dan posisi dalam grup.
“Di mana di samping itu tersangka dapat mengubah isi dari yang ada, hapus atau tambahkan [konten] Dalam bentuk file dan menulis, “katanya.
Karena itu, polisi akan terus memperdalam keterlibatan orang lain dalam kelompok cinta darah ini. Dia juga mengimbau publik untuk melaporkan jika mereka tahu dan mencari kasus yang sama.
“Pada saat ini masih memperdalam peran pemain dan administrator, dan kami akan terus mengembangkan ini, dan kami memohon kepada publik jika kami menemukan kasus -kasus seperti itu segera melaporkan kepada kami, dengan bantuan masyarakat akan mengikuti,” katanya.
Sementara itu, motif IDG untuk membuat kelompok ini, kata Rovan, adalah karena tersangka ingin mengumpulkan orang dengan fantasi yang sama, yang merupakan hubungan darah.
“Kelompok itu (cinta inses) dibuat untuk mengumpulkan [orang dengan] Fantasi yang sama dengan keluarga atau kerabat, “katanya.
Grup ini digunakan untuk mengunggah, hubungan keluarga dalam video dan menulis file. Karena itu, orang dengan fantasi yang sama bisa memakannya bersama.
“Jadi fantasi yang sama dikumpulkan ke dalam grup, sebagai forum bagi mereka untuk membaca atau menyalurkan fantasi mereka,” katanya.
Selain itu, pria yang bekerja setiap hari di perusahaan perjalanan, mengumpulkan 32 ribu pengikut. Dia juga berperan dalam memilih orang untuk bergabung, mengunduh konten yang sama.
“Awalnya hanya 200 pengikut atau anggota, maka sekarang meningkat menjadi 32 ribu. Peran tersangka sebagai administrator, ia memilih siapa yang bisa menerbitkannya,” katanya.
Polisi Gresik sebelumnya telah menangkap seorang pria dengan IDG IDG terkait dengan kasus konten tidak bermoral. Dia adalah administrator grup Facebook ‘Love Ralah’ yang kemudian diubah menjadi ‘Joy’.
“Administrator Facebook bernama ‘Love Nadih’ kemudian berubah menjadi ‘kegembiraan’ yang berhasil diperoleh karena diduga terlibat dalam penyebaran konten pornografi di platform media sosial,” kata Divhumas Divhumas Polli Kombes Erdi a Chaniago dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (5/23).
Erdi menjelaskan bahwa kasus ini dimulai dengan laporan dari penduduk yang secara tidak sengaja menemukan unggahan tidak bermoral dalam kelompok.
Dari laporan itu, tim Polisi Gresik Resmob melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi tersangka berdasarkan data akun media sosial. Akibatnya, IDG ditangkap di wilayah Bali.
(FRD/ISN)