Site icon Pahami

Berita 82 Pohon di DIY Tumbang Imbas Cuaca Eksrem, Sejumlah Rumah Rusak

Berita 82 Pohon di DIY Tumbang Imbas Cuaca Eksrem, Sejumlah Rumah Rusak


Jakarta, Pahami.id

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta laporan cuaca ekstrem pada 26-27 Desember 2025 menyebabkan pohon tumbang, rumah rusak, dan gangguan jalan raya di beberapa kawasan.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Agustinus Ruruh Haryata mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada Jumat hingga Sabtu dengan beberapa pembaruan pada siang hingga malam hari untuk mengantisipasi potensi risiko bencana.

Lokasi yang terdampak cuaca ekstrem antara lain Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Kulon Progo, sedangkan Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta belum mendapat laporan, kata Ruruh dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu (27/12).


Di Kabupaten Bantul, menurut dia, tercatat 88 titik kejadian yang meliputi delapan Kapanewon (kecamatan) antara lain Imogiri, Kasihan, Dlingo, Kretek, Piyungan, Sanden, Sewon, dan Srandakan.

Dampak yang ditimbulkan antara lain pohon tumbang 79 titik, akses jalan terdampak 39 titik, rumah warga rusak 25 titik, gangguan jaringan listrik 15 titik, jaringan komunikasi 1 titik, kandang ternak 4 unit, kantor koperasi 1 titik, kuburan 3 titik, pekarangan/pekarangan 1 titik, tanggul 1 titik, tanggul 1 titik, tanggul 1 titik.

BPBD juga menyatakan warga di Kapanewon Sanden dievakuasi akibat genangan air.

Untuk Kabupaten Gunungkidul, lanjut Ruruh, tercatat tujuh titik kejadian di tiga wilayah Kapanewon, yakni Tanjungsari, Wonosari, dan Playen.

Dampaknya berupa pohon tumbang di 3 titik, banjir di 4 titik, rumah rusak 2 titik, akses jalan di 2 titik, tempat pendidikan di 1 titik, dan 28 tempat usaha/kios.

Perkiraan kerugian sementara sebesar Rp 900.000 dilaporkan Pusdalops BPBD Gunungkidul.

Sementara di Kabupaten Kulon Progo tercatat 7 kejadian longsor dengan 5 unit rumah rusak dan 2 titik akses jalan masing-masing di wilayah Kokap dan Girimulyo.

Ruruh mengatakan, unsur penertiban yang terlibat antara lain BPBD, FPRB Kalurahan, TNI, Polri, Khidmat Sosial, Satlinmas, PMI, pemerintah kabupaten/kota dan kabupaten, PLN, KSB, relawan, dan masyarakat.

Dia menegaskan, data kerusakan yang dikumpulkan bersifat sementara dan masih bisa berubah mengikuti laporan terkini di lapangan.

Pendataan terus dilakukan sejalan dengan pengelolaan dan pengkajian kebutuhan, kata Agustinus Ruruh Haryata.

(antara/sen)


Exit mobile version