Site icon Pahami

Berita 600 Nakes Segera Diberangkatkan ke Bencana Sumatra

Berita 600 Nakes Segera Diberangkatkan ke Bencana Sumatra


Jakarta, Pahami.id

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, ratusan tenaga kesehatan tambahan (nakes) akan dikerahkan ke wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi sporadis seperti banjir bandang dan tanah longsor di tiga wilayah di Pulau Sumatera.

Budi mengatakan, sedikitnya 600 tenaga kesehatan yang akan dikirim terdiri dari dokter, dokter spesialis, petugas asrama, dan perawat. Mereka, lanjutnya, segera dikirim ke daerah bencana di tiga wilayah Sumatera – Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dari jumlah itu, Budi melaporkan sedikitnya 450 tenaga kesehatan siap berangkat pada pekan ini.


“Kami kelompok Yang pertama akan mengirim 600 orang. 450 orang dijadwalkan berangkat minggu ini. jika Anda berkenan bendera penghentianatau kemudian saya tidak tahu, jika Anda mau [para tenaga kesehatan] diangkut untuk digunakan [pesawat TNI] Hercules, tuan, di Halim [Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta],” kata Budi Gunadi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).

Dijelaskannya, penambahan tenaga kesehatan tersebut diterbangkan ke Pulau Sumatera, karena tenaga kesehatan setempat juga turut terdampak banjir dan longsor sporadis di tiga wilayah Pulau Andalas.

Alhasil, lanjutnya, Kementerian Kesehatan menyediakan tenaga kesehatan dari luar daerah bencana yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, dan rekan-rekan. Tenaga kesehatan pembantu diberi tugas untuk memberikan pelayanan kepada pengungsi selama minimal 3 bulan.

Tenaga kesehatan yang disediakan Kementerian Kesehatan akan bekerja di RS, Puskesmas, dan RS Lapangan selama kurang lebih dua minggu dan selanjutnya akan dirotasi. Budi Gunadi menjelaskan rotasi setiap 2 minggu sekali dilakukan untuk menghindari tenaga kesehatan mengalami kelelahan (kelelahan).

Disela laporan Budi, Prabowo menanyakan asal usul nakes yang akan diberangkatkan.

“Sumbernya dari seluruh Indonesia, kami terbuka untuk rekrutmennya pak. Jadi misalnya ada organisasi profesi, ada Fakultas Kedokteran UGM, ada Fakultas Kedokteran UI, ada Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, kami terbuka pak. Kami di sana. basis data sukarelawan,” jawab Budi.

“Kami terbuka [pendaftaran relawan]Ternyata yang datang bukan hanya dokter magang atau dokter koresiden saja, Pak. “Ada dokter umum dan juga dokter spesialis yang rela mengorbankan penghasilannya untuk pergi, Pak,” lanjutnya.

“Ini luar biasa, luar biasa. Terima kasih juga kepada seluruh perguruan tinggi yang mengirimkan dokter dan relawan tenaga kesehatan. Kemudian juga kepada ormas yang mengirimkannya. Terima kasih,” jawab Prabowo.

Operasional fasilitas kesehatan

Dalam kesempatan itu, Budi juga menjelaskan kondisi dan operasional fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit hingga puskesmas di lokasi bencana. Budi mengatakan, beberapa rumah sakit dan puskesmas di wilayah yang dilanda banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera mulai beroperasi secara bertahap.

“Ada 41 (RS) yang tidak beroperasi pada 26 November, sekarang (15/12), alhamdulillah sudah mulai beroperasi 100 persen, meski bertahap pak. Hanya IGD (unit gawat darurat) dulu, ruang operasi dulu. [dari lumpur dan material bawaan banjir],” dikatakan Kebaikan.

Belakangan, ia melaporkan terdapat sekitar 500 puskesmas dari total 1.000 puskesmas di wilayah terdampak bencana yang tidak beroperasi akibat dampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera pada 25 November 2025.

“[Sekarang] 414 sudah beroperasi. Masih ada sekitar 50 yang belum beroperasi. “Ada (bangunan, Red.) yang hanyut, ada yang hilang, dan sebagainya,” kata Budi.

Budi mengatakan Kementerian Kesehatan dibantu otoritas terkait lainnya berupaya mengoperasikan kembali puskesmas di wilayah bencana dalam dua minggu ke depan.

“Dia [puskesmas] penting untuk memberikan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat yang masih tinggal di rumah, dan juga untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, [jumlah pengungsi] “800.000 orang berada di kamp pengungsi,” katanya.

Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Sumatera Barat pada 25 November 2025.

Hingga Senin (15/12), jumlah korban meninggal di tiga provinsi tersebut mencapai 1.030 orang, dan 206 warga dinyatakan hilang. Kemudian, jumlah pengungsi hingga 15 Desember mencapai 608.940 orang.

(antara/anak-anak)


Exit mobile version