Site icon Pahami

Berita 53 Warga India Tewas Gara-gara Miras Oplosan


Jakarta, Pahami.id

Akibatnya, korban meninggal minuman beralkohol dilarang masuk India terus bertambah hingga mencapai 53 orang.

MERINDUKAN. Prashanth, pejabat tinggi pemerintah di distrik Kallakurichi di negara bagian tersebut, mengatakan “53 orang telah meninggal”. Hal ini sejalan dengan angka terbaru pada Sabtu (22/6) yang diungkap kantor berita Press Trust of India.

Media India lainnya pada Minggu (23/6) menyebutkan jumlah korban sebanyak 55 orang, namun jumlah tersebut belum terkonfirmasi secara resmi.


Ia juga mengatakan, akibat kejadian tersebut, tujuh orang ditangkap terkait “tragedi miras palsu”.

Menteri Negara Bagian Tamil Nadu MK Stalin juga menjelaskan bahwa minuman tersebut dibuat dari minuman keras lokal yang dicampur dengan metanol beracun.

Hanya dalam beberapa jam, 37 warga yang meminum ramuan tersebut meninggal pada Selasa, tragedi yang baru pertama kali terjadi.

Meluncurkan AFP, lebih dari 100 orang yang juga meminum minuman tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, beberapa korban berada dalam kondisi yang terlalu serius untuk diselamatkan.

Di India, banyak orang yang mengonsumsi minuman beralkohol murah. Ratusan orang juga meninggal setiap tahun karena alkohol murah yang dibuat di tempat penyulingan.

Penduduk setempat sering menambahkan metanol untuk meningkatkan efek memabukkan dari alkohol. Faktanya, metanol adalah bahan kimia yang cukup keras dan berbahaya, yang efeknya dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan yang paling fatal, kematian.

Keracunan baru-baru ini juga dianggap sebagai insiden fatal dalam beberapa tahun terakhir.

Surat kabar Indian Express, Minggu waktu setempat, mengutip seorang anggota dewan setempat, Palraj, yang menggambarkan bagaimana pekerja miskin di distrik Kallakurichi rutin membeli minuman keras dalam kantong plastik seharga 60 rupee atau setara dengan hanya Rp 11 ribu.

Minuman ini biasanya diminum sebelum berangkat kerja. Beberapa warga menjadi buta dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, ada pula yang tewas di tempat dan ambruk di jalan.

Budaya meminum minuman beralkohol pada masyarakat India sudah mendarah daging. Seorang tukang becak, kata Shankar, banyak laki-laki di sana yang bekerja hanya untuk minum-minum.

“Laki-laki bekerja hanya untuk minum, sedangkan perempuan harus mengurus keluarga,” ujarnya.

Tamil Nadu bukanlah negara bagian yang kering, namun minuman keras yang diperdagangkan di pasar gelap memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan alkohol yang dijual secara legal.

Kolanji, pembantu yang suaminya meninggal pada hari Kamis setelah meminum sebungkus minuman keras yang tercemar, mengatakan orang-orang meminum minuman keras tersebut “karena mereka tidak mampu membeli” alkohol dari toko-toko milik negara.

“Mereka mulai membeli paket di pagi hari,” katanya.

Menjual dan mengonsumsi minuman keras dilarang di beberapa wilayah lain di India. Namun hal ini semakin mendorong menjamurnya minuman beralkohol pasar gelap yang beredar di pasaran, beberapa jenis minuman beralkohol bahkan terkadang mematikan juga dijual.

Tahun lalu, alkohol beracun menewaskan sedikitnya 27 orang di negara bagian Bihar di India timur, sementara pada tahun 2022, setidaknya 42 orang meninggal di Gujarat.

(tst/sfr)


Exit mobile version