Jakarta, Pahami.id —
Misi penyelamatan medis di Gunung Kilimanjaropuncak tertinggi di Afrika, memiliki akhir yang memilukan. Helikopter evakuasi jatuh saat mencoba menjemput pendaki yang sakit.
Seperti diberitakan Berita ABCKecelakaan helikopter ini menewaskan kelima orang di dalamnya.
Kapolda Kilimanjaro, Simon Maigwa membenarkan, peristiwa maut itu terjadi pertengahan pekan ini di salah satu jalur pendakian paling populer bagi wisatawan.
Helikopter tersebut sedang dalam perjalanan untuk mengevakuasi pasien yang sedang mendaki melalui perusahaan wisata Boby Camping.
Polisi menyatakan tidak ada korban selamat dalam kecelakaan tersebut. Kelima korban meninggal tersebut berasal dari berbagai latar belakang yaitu: dua orang WNA (pasien yang dievakuasi), seorang dokter setempat (bagian dari tim penyelamat).
Ada pula pemandu wisata dan pilot helikopter yang tewas dalam kecelakaan tersebut
Helikopter tersebut jatuh di zona ketinggian, tepatnya antara Kamp Barafu dan Puncak Kibo, pada ketinggian lebih dari 4.000 meter (13.100 kaki) di atas permukaan laut.
Jalur ini merupakan salah satu jalur pendakian terakhir menuju puncak utama Kilimanjaro yang tingginya 5.895 meter.
Diketahui, helikopter tersebut milik perusahaan Kilimanjaro Aviation, penyedia layanan evakuasi medis udara. Hingga saat ini, pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait kecelakaan tersebut.
Otoritas Penerbangan Sipil Tanzania (TCAA) pada Kamis (25/12) menyatakan penyelidikan telah dimulai sesuai dengan peraturan keselamatan internasional. Sebuah tim ahli akan mencoba mengetahui keadaan sebenarnya dan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Gunung Kilimanjaro sangat bergantung pada evakuasi helikopter untuk menyelamatkan pendaki yang menderita penyakit ketinggian atau terluka saat mendaki.
Namun, kawasan tersebut diketahui memiliki tantangan sulit bagi penerbangan, termasuk udara tipis di ketinggian ekstrem dan kondisi cuaca yang berubah dengan cepat.
Kecelakaan pesawat di Kilimanjaro terbilang sangat jarang terjadi. Insiden besar terakhir tercatat pada November 2008 yang menewaskan empat orang.
(Wow)

