Daftar isi
Jakarta, Pahami.id —
Alat komunikasi pager baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah serangkaian ledakan kekerasan yang mengejutkan Libanon pada hari Selasa dan Rabu minggu ini.
Ribuan pager secara misterius meledak secara bersamaan di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai ribuan lainnya.
Pager sendiri merupakan alat komunikasi yang digunakan pada tahun 90an, tepat sebelum telepon seluler menjadi populer. Pager yang juga sering disebut ‘beeper’ ini dapat mengirimkan pesan singkat berupa teks tanpa sinyal atau jaringan internet.
Saat ini eksistensi pager sebagai alat komunikasi tergerus dengan hadirnya smartphone. Oleh karena itu, alat komunikasi ini dianggap kuno dan mulai ditinggalkan oleh penggunanya.
Namun meski terbilang kuno, ada beberapa negara di dunia yang ternyata masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi. Lantas, negara mana saja yang masuk dalam daftar ini?
Menurut berbagai sumber, berikut lima negara yang saat ini masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi selain Lebanon.
1. Inggris
Inggris merupakan salah satu negara yang saat ini masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi. Dilaporkan ReutersBritish Health Service (NHS) menggunakan pager sebagai sarana komunikasi utama antara pasien, dokter, perawat, dan staf rumah sakit.
British Health Service sendiri mulai menggunakan pager sebagai alat komunikasi sejak tahun 2019. Saat itu tercatat menggunakan 130.000 pager untuk mendukung komunikasi antara pasien, dokter, perawat, dan staf rumah sakit, seperti dikutip Reuters.
Layanan kesehatan Inggris menganggap pager sebagai alat komunikasi yang praktis dan fleksibel. Karena pager tidak memerlukan sinyal untuk mengirim pesan. Pager ini juga memiliki kapasitas baterai yang tahan lama sehingga setiap orang yang menggunakannya tidak perlu repot membawa charger.
Selain itu, pager juga dapat mengeluarkan suara sirene sebagai sinyal darurat. Oleh karena itu, seperti dilansir Reuters, para dokter di Inggris kerap membawanya saat bertugas di rumah sakit.
Selain di British Health Service, pager juga masih digunakan oleh National Life saving Institute (RNLI) di Inggris. Mereka menggunakan pager untuk berkomunikasi dengan tim SAR saat bertugas, seperti dikutip Reuters.
2. Selandia Baru
Selandia Baru juga masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi. Sama seperti di Inggris, di sana, pager digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit.
Menurut penelitian bertajuk Use of Pager Devices in New Zealand Public Hospitals as a Critical Communication Tool: Barriers & Way Forward, rumah sakit di Selandia Baru masih menggunakan pager untuk mendukung proses komunikasi antara pasien, dokter, perawat, dan staf rumah sakit di sana.
Namun, penggunaan pager di rumah sakit di Selandia Baru mempunyai beberapa kelemahan. Kerugian utamanya adalah informasi yang tidak jelas dikirimkan ke orang yang dituju. Hal ini kemudian menimbulkan misinformasi antara pasien, dokter, perawat, dan staf rumah sakit lainnya.
3. Amerika Serikat
Selain di Inggris dan Selandia Baru, Amerika Serikat juga masih menggunakan pager hingga saat ini. Dilaporkan VOAdi AS, pager masih digunakan oleh sejumlah kecil kelompok kriminal di sana.
Meski begitu, banyak kelompok kriminal di AS kini beralih menggunakan ponsel sebagai alat komunikasinya, seperti dilansir VOA.
“Semua orang menggunakan ponsel dan ponsel bekas yang mudah dibuang dan diganti dengan ponsel lain yang nomornya berbeda sehingga sulit dilacak,” kata mantan agen FBI AS dan dosen Universitas New Haven, Ken Gray, seperti dilansir VOA .
4. Jerman
Pagar juga masih digunakan di Jerman. Di negara ini, pager digunakan oleh layanan darurat, seperti petugas pemadam kebakaran.
Menurut penelitian bertajuk ‘Emergency Communications and Alerting Systems for Fire Brigade in Baden-Württemberg – Much Room for Improvement?’, masih banyak petugas pemadam kebakaran di Baden-Württemberg yang masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi saat bertugas.
Mereka menganggap pager sebagai alat komunikasi praktis karena dapat mengirim pesan tanpa sinyal. Hal ini dapat mendukung komunikasi antar petugas pemadam kebakaran saat mereka bekerja di area yang sulit mendapatkan sinyal.
5. Brasil
Brazil juga merupakan negara yang masih menggunakan pager. Di negara ini, pager banyak digunakan di daerah dimana masyarakat miskin tinggal.
Menurut penelitian bertajuk ‘Kemiskinan di pedesaan Brasil: semuanya tentang aset’, mereka menggunakan pager sebagai alat komunikasi karena mereka tidak mampu membeli telepon seluler.
(gas/rds)