Site icon Pahami

Berita 5 Fakta Aksi Dedi Mulyadi untuk Cegah Banjir di Masa Depan

Jakarta, Pahami.id

Hujan lebat memicu banjir di beberapa daerah Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir. Tapi hujan bukan satu -satunya penyebab banjir, jadi gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) meluncurkan beberapa tindakan pencegahan banjir.

Banjir menghantam beberapa daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Selain curah hujan, tata kelola aliran air yang tidak tepat (aliran air) dan tanah hijau minimal juga dianggap berkontribusi terhadap banjir.


Baru -baru ini KDM telah pindah dengan mengumpulkan empat kepala regional di Jawa Barat untuk membahas manajemen banjir.

“Kami melakukannya bersama menurut masing -masing wilayah, apa masalahnya dijelaskan untuk solusi,” kata Dedi dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Jumat (7/3).

Sementara itu, ada beberapa langkah yang diambil oleh Dedi untuk mencegah banjir di masa depan.

1. Pembongkaran bunga fantasi

Dedi mengarahkan bahwa area rekreasi fantasi Hibisc di puncak, Bogor akan dihancurkan. Dia menemukan ketidakakuratan antara izin yang diusulkan dan luas lahan yang digunakan.

PT Jaswita, manajer situs rekreasi, mengirimkan izin pengembangan area seluas 4.800 meter persegi. Namun pada kenyataannya, perusahaan di bawah BUMD Jawa Barat memperluas hingga 15 ribu meter persegi.

Melalui Pemerintah Kabupaten Bogor, Dedi memperingatkan Pt Jaswita sampai dia diminta untuk membongkar dirinya sendiri tetapi tidak ada tanggapan.

“Karena itu tidak terungkap sendiri, saya memesan pembongkaran mulai hari ini.

Selain fantasi kembang sepatu, ia juga menyegel lokasi lain yang dianggap berkontribusi pada banjir seperti bangunan yang dimiliki oleh Pt Sari Sari Plantation Company, sebuah lokasi yang dimiliki oleh PTPN I Regional 2 Mount Mas dan Eiger Adventure Land.

2.

Dedi mengatakan banjir di beberapa titik di Jawa Barat terjadi di perumahan yang dikatakan bebas dari banjir. Dia juga akan mengaudit pengembang yang menjual rumah mereka dengan klaim yang sama sehingga banjir tidak diulang.

“Saya juga akan mengaudit aspek lingkungan dari semua perumahan di Jawa Barat. Apa faktor, kesalahan spasial atau kesalahan pengembang?” katanya.

Lanjutkan ke yang berikutnya …



Exit mobile version