Berita 300 Ribu Warga London Demo Pro-Palestina Lagi, Desak Gencatan Permanen

Jakarta, Pahami.id —

Ratusan ribu orang di London turun ke jalan menuntut gencatan senjata permanen Israel dan milisi masuk PalestinaHamas, Sabtu (25/11).

Badan non-pemerintah yang memprakarsai aksi ini, Kampanye Solidaritas Palestina, menyatakan kurang lebih 300.000 orang menghadiri demonstrasi tersebut.

Otoritas Inggris juga menyatakan mereka mengerahkan 1.500 petugas polisi untuk menangani aksi tersebut.

Berdasarkan laporan tersebut Al Jazeera Melalui video tersebut, banyak pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina.

Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan “Pawai Nasional untuk Palestina, gencatan senjata permanen sekarang! Hentikan perang di Gaza.”

[Gambas:Video CNN]

Yang lain membawa poster bertuliskan “Gencatan senjata sudah permanen sekarang!”

Dalam aksinya, polisi juga membagikan pamflet yang menjelaskan “pelanggaran dan perilaku yang tidak akan ditoleransi.”

Tak hanya itu, petugas menangkap sedikitnya lima orang karena diduga menghasut kebencian rasial.

Polisi juga menangkap mereka yang mendistribusikan “literatur yang menampilkan swastika di Bintang Daud,” katanya Al Jazeera.

Ini bukan pertama kalinya aksi besar-besaran untuk mendukung Palestina terjadi di London. Pada pertengahan November, ratusan ribu orang memenuhi jalan-jalan ibu kota Inggris untuk menuntut tindakan tegas dari Perdana Menteri Rishi Sunak.

Inggris merupakan salah satu negara yang mendukung Israel. Mereka juga mendukung dalih “pertahanan diri” pemerintah Benjamin Netanyahu sebagai alasan untuk menyerang Palestina.

Kemudian pada bulan Oktober, warga juga berdemonstrasi menuntut diakhirinya agresi Israel di Palestina.

Israel telah melancarkan invasi ke Palestina sejak 7 Oktober. Sepanjang operasi ini, mereka menyerang orang-orang dan fasilitas umum. Akibat serangan itu, lebih dari 14.800 orang tewas.

Demonstrasi terbaru di London terjadi setelah Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari.

Gencatan senjata resmi telah dilaksanakan sejak 24 November. Perjanjian tersebut mencakup penghentian sementara pertempuran, lebih banyak bantuan yang masuk, dan pertukaran sandera atau tahanan di kedua sisi.

(isa/bac)