Site icon Pahami

Berita 30 WNI Korban TPPO di Manila Dipaksa Jadi Pekerja Online Scam


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia) mengatakan bahwa 30 orang Indonesia (WNI) adalah korban perdagangan manusia di Manila, Filipina.

Direktur Perlindungan Warga Indonesia dan badan hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, mengatakan lusinan orang Indonesia telah dijamin dalam serangan di Operator Game Lepas Pantai Filipina (POGO) di Manila yang dijalankan oleh otoritas Filipina.


“Pada malam 13 Februari 2025 otoritas Filipina melalui Komisi Kejahatan Presiden (PAOCC) telah menggerebek Menara Kanlaon, Pasay, Metro Manila, yang merupakan pekerja perumahan di Operator Permainan Lepas Pantai Filipina (Pogo),” kata Judha, “Judha mengatakan, “kata Judha,” kata Judha, “kata Judha,” kata Judha dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (2/14).

“Selama operasi ini, 34 orang dijamin 30 orang Indonesia dan 4 orang asing lainnya,” kata Judha.

Judha berkata tentang 30 orang Indonesia, 8 di antaranya adalah wanita dan 22 lainnya.

Berdasarkan pernyataan orang Indonesia, mereka direkrut untuk bekerja sebagai Penipu online Di perusahaan.

“Sampai saat ini, paspor mereka belum ditemukan di lokasi. Orang Indonesia saat ini berada di fasilitas penahanan Paocc dalam kondisi baik dan kebutuhan mereka dipenuhi,” kata Judha.

Judha mengatakan Paocc akan berkoordinasi dengan Otoritas Imigrasi Filipina untuk penerbitan dokumen rilis dan pengembalian.

Kedutaan Besar Indonesia di Manila juga dikatakan telah mengunjungi lokasi penahanan untuk berkoordinasi dengan Paocc dan mengumpulkan data untuk penerbitan surat perjalanan paspor (SPLP) untuk orang Indonesia.

(Yesus/BAC)



Exit mobile version