Site icon Pahami

Berita 3 Tewas, Jalur Pantura Masih Terendam

Berita 3 Tewas, Jalur Pantura Masih Terendam


Jakarta, Pahami.id

Banjir yang melanda kota itu semarangJawa Tengah (Jateng) sudah memakan tiga korban jiwa dalam 7 hari. Ketiganya tewas tenggelam di lokasi berbeda.

Kepala BPBD BPBD Endro P Martanto mengatakan, salah satu korban adalah Achmad Rifqie Arzan (7). Bocah tersebut ditemukan tewas tenggelam di selokan di Perum Graha Mukti Asri Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, pada Selasa (28/10).

“(Achmad Rifqie korban ketiga banjir semarang?) Iya terpeleset hanyut hanyut lalu meninggal. Korban kecelakaan air,” kata Endro mengutip DetikcomRabu (29/10).


Endro menjelaskan, proses pencarian telah dilakukan tim SAR gabungan sejak laporan pertama diterima. Upaya pencarian dilakukan ke dua arah berbeda untuk memperluas wilayah pencarian.

Pencarian dilakukan dari lokasi kejadian ke arah utara sejauh dua kilometer, dan dari utara ke barat sejauh dua setengah kilometer, jelasnya.

Dari hasil penggeledahan, tim menemukan tas korban sebelum akhirnya bocah malang itu ditemukan tewas.

Sebelumnya, dua korban lainnya juga meninggal dunia akibat banjir di Kota Semarang. Korban pertama bernama Ekorusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara. Ia meninggal saat membersihkan sampah di kolam retensi Trimulyo, Sabtu (25/10).

Peristiwa tenggelam di Trimulyo merupakan kecelakaan kerja. Korban terpeleset dan akhirnya tenggelam karena tidak bisa berenang, kata Endro kepada awak media, Sabtu (25/10) sore.

Korban disebut tidak mengenakan jaket pelampung. Endro mengungkapkan, korban menggunakan ban dalam mobil sebagai pengaman saat membersihkan kolam retensi.

Korban kedua adalah seorang anak berinisial FA yang tenggelam di Pertigaan Jembatan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk. Ia dikabarkan tenggelam saat bermain di sungai yang banjir.

Berdasarkan keterangan para saksi, anak tersebut tenggelam, kata Endro.

Dikelilingi 23 kecamatan, Pantura masih terendam

Banjir yang melanda 23 kecamatan di Kota Semarang menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi. Selain itu, banjir ini menyebabkan kendaraan yang melintas rusak.

Korban terdampak banjir berjumlah 63.400 orang atau 21.125 KK, kata Endro.

Data BPBD Kota Semarang terjadi banjir di 23 kecamatan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Semarang Utara, Gayamsari, Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur.

Di Kabupaten Semarang Utara, banjir merendam Desa Panggung Lor, Panggul Kidul, Bulu Lor, Tanjung Emas, Bandarharjo, Purwosari, dan Dadap Sari.

Di Kecamatan Gayamsari, genangan air setinggi 10-80 sentimeter terjadi di Kecamatan Siwalan, Tambakrejo, Kaligawe, dan Sawah Besar.

Banjir juga merendam Jalan Pantura di Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, terendam banjir. Ketinggian air mencapai hampir satu meter sehingga menyebabkan truk mogok dan jalan macet.

“Untuk arus lalu lintas banyak truk yang rusak, kami sudah membantu evakuasi sejak tadi malam. Beberapa kendaraan sudah kami dorong ke tempat yang lebih aman,” kata Kapolsek Genuk Kompol Rismanto, Rabu (29/10).

Sebelumnya, banjir mengepung Semarang sejak Rabu (22/10) pekan lalu. Sejumlah upaya seperti rekayasa cuaca dan penggelaran pompa air telah dilakukan. Namun banjir yang sudah berlangsung selama sepekan belum juga surut.

Baca berita selengkapnya Di Sini.

(tim/dal)


Exit mobile version