Jakarta, Pahami.id —
Departemen Pemeriksa Medis (DME) melaporkan 27 orang meninggal akibat kejadian tersebut api sangat buruk Los AngelesCalifornia, Amerika Serikat, pada Kamis (16/1).
DME menyebutkan, 10 orang korban berasal dari kebakaran Palisade dan tujuh orang dari Palisade.
Kebakaran melanda beberapa wilayah di Los Angeles seperti Plisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, San Fernando Valley, Kenneth, bahkan Malibu.
Dikutip CNNHingga saat ini petugas masih berusaha memadamkan api yang masih belum bisa dipadamkan.
Kebakaran di Los Angeles juga menyebabkan lebih dari 16.000 hektar lahan terdampak atau terbakar. Angka ini lebih luas dibandingkan ibu kota Prancis, Paris, dan Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, lebih dari 150.000 warga harus mengungsi.
Sejauh ini pihak berwenang masih menyelidiki penyebab meluasnya kebakaran tersebut.
Beberapa pengamat menduga api menyebar dengan cepat akibat angin Santa Ana, krisis iklim, dan sulitnya memadamkan api.
Angin Santa Ana atau angin gurun kering tercipta ketika area bertekanan tinggi terbentuk di Great Basin di pedalaman Amerika Serikat bagian barat yang meliputi sebagian besar Nevada dan Oregon, Idaho, dan Utah.
Angin dikatakan bergerak ke barat daya menuju California hingga turun melalui pegunungan Sierra dan menjadi semakin kering.
Saat udara menekan melalui celah-celah di pegunungan, udara mulai mengalir lebih cepat dan kuat.
Kelembapan yang sangat rendah akibat angin ini menyebabkan tanaman menjadi kering dan lebih rentan terhadap kebakaran. Percikan sekecil apa pun bisa menjadi kebakaran besar.
(isa/rds)