Site icon Pahami

Berita 21 Tentara Israel Tewas dalam Serangan Hamas Paling Mematikan di Gaza


Jakarta, Pahami.id

Sebanyak 21 tentara Israel meninggal di Semenanjung Gaza dalam serangan paling mematikan yang pernah ada Hamas sejak invasi Zionis dilancarkan Oktober lalu.

Dalam pernyataannya, tentara Israel melaporkan bahwa pasukan cadangannya tewas saat menyiapkan bahan peledak untuk menghancurkan dua bangunan di tengah Gaza pada Senin (22/1).


Saat itu, seorang anggota milisi menembakkan granat berpeluncur roket (RPG) ke tank di dekatnya. Ledakan itu juga memicu bahan peledak dan menyebabkan dua bangunan tersebut runtuh menimpa pasukan Zionis di dalamnya.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan insiden itu adalah “pagi yang sulit dan menyakitkan.”

Meski demikian, dia menegaskan Israel tetap berkomitmen untuk bergerak maju menuju kemenangan.

“Perang ini akan menentukan masa depan Israel selama beberapa dekade mendatang, dan jatuhnya militernya adalah suatu keharusan untuk mencapai tujuan perang ini,” kata Gallant dalam postingannya di X, seperti dikutip Pers TerkaitSelasa (23/1).

Serangan ini terjadi ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali bersumpah akan terus menyerang Gaza hingga kelompok Hamas hancur, serta membebaskan lebih dari 100 sandera di Gaza.

Invasi Israel ke Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 25 ribu orang. Situasi warga sipil semakin mengkhawatirkan karena mereka dilanda krisis kemanusiaan yang sangat besar.

Pada Senin (22/1), puluhan warga Palestina tewas akibat pertempuran sengit di kota selatan Khan Younis. Operasi darat Israel terfokus pada Khan Younis, setelah tentara mengklaim telah mengalahkan Hamas di Gaza utara.

Israel yakin seorang komandan Hamas bersembunyi di terowongan besar di bawah kota Khan Younis, yang merupakan kampung halaman pemimpin tertinggi Hamas, Yahya Sinwar.

Menanggapi banyaknya korban sipil dan situasi kemanusiaan yang mengkhawatirkan, komunitas internasional semakin mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan dan menyetujui kemerdekaan negara Palestina.

Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, juga ikut serta dalam seruan ini.

Namun Netanyahu dengan tegas menolak gagasan tersebut.

Sebaliknya, ia mengatakan Israel harus memperluas operasinya dan mengambil alih perbatasan Gaza dengan Mesir, tempat ratusan ribu warga Gaza mengungsi.

Pemerintah Mesir jelas marah dan protes. Kepala Dinas Informasi Mesir, Diaa Rashwan, mengatakan tindakan apa pun yang dilakukan Israel untuk menduduki wilayah perbatasan hanya akan “menimbulkan ancaman serius” terhadap hubungan kedua negara.

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian damai pada tahun 1979 setelah ketegangan selama bertahun-tahun akibat Perang Arab-Israel tahun 1948.

(blq/baca)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version