Site icon Pahami

Berita 21 Anak Tewas Akibat Sirup Obat Batuk Beracun India, Mayoritas Balita

Berita 21 Anak Tewas Akibat Sirup Obat Batuk Beracun India, Mayoritas Balita


Jakarta, Pahami.id

Sebanyak 21 anak meninggal karena mengonsumsi sirup obat batuk beracun India.

Mayoritas korbannya adalah anak-anak di bawah usia lima tahun (children), berdasarkan laporan otoritas India, dikutip dari AFP.


Sebagian besar kasus kematian akibat sirup obat batuk India terjadi di negara bagian Madhya Pradesh selama sebulan terakhir.

Sirup obat batuk sangat diduga mengandung zat racun yang sangat berbahaya.

Sirup obat batuk India kembali menjadi sorotan dunia karena angka kematian akibat konsumsi sirup yang terus meningkat di beberapa negara.

Kasus mematikan ini merusak reputasi India sebagai salah satu produsen obat dan produk farmasi terbesar di dunia.

Kasus kematian akibat sirup obat batuk di India kembali muncul setelah puluhan orang meninggal.

Akibat kasus ini, India menangkap salah satu pemilik perusahaan sirup obat batuk, G Ranganathan, pada Kamis (9/10). Dia didakwa melakukan pembunuhan berencana, tidak termasuk pencemaran obat-obatan, kata sumber kepolisian India AFP.

Sirup obat batuk bermasalah tersebut adalah merek Coldriff dan diproduksi oleh Pharma Source Company di negara bagian Tamil Nadu, India Selatan.

Kementerian Kesehatan India melalui uji laboratorium menemukan bahwa sirup obat batuk mengandung Diethylene Glycol (DEG). Ini adalah bahan beracun yang digunakan oleh industri sebagai pelarut.

Negara bagian Madhya Pradesh telah melarang produk obat batuk.

Beberapa media di India memberitakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah India menjelaskan apakah merek obat batuk itu termasuk produk untuk ekspor ke luar negeri.

Pada tahun 2022, total 70 anak meninggal di Gambia akibat gagal ginjal akibat mengonsumsi sirup obat batuk India.

Jumlah kematian anak di Uzbekistan akibat produk sirup obat batuk India mencapai 68 pada tahun 2022 hingga 2023.

(Membaca)


Exit mobile version