Air mata dan doa mengiringi peringatan 20 tahun bencana tsunami Aceh yang memakan korban lebih dari 200 ribu jiwa di 14 negara.
Di Banda Aceh, di mana lebih dari 100.000 orang meninggal, sirene di Masjid Agung Baiturrahman menandai dimulainya serangkaian peringatan.
Tak hanya di Indonesia, Thailand dan India juga menggelar upacara memperingati bencana alam terburuk sepanjang sejarah modern tersebut.
Di Thailand, para penyintas dan keluarga berkumpul untuk mengenang lebih dari 5.000 korban, termasuk wisatawan asing.
Di India, keluarga korban menyalakan lilin dan menaburkan bunga ke laut, mendoakan 16.200 orang yang meninggal atau hilang.
Gempa bumi berkekuatan 9,1 SR mengguncang pantai barat Sumatera, Indonesia, pada tanggal 26 Desember 2004 pukul 07:58 WIB.
Gempa tersebut kemudian disusul gelombang tsunami dahsyat yang melanda wilayah pesisir Aceh dalam waktu kurang dari 30 menit.
Gelombang tsunami mencapai ketinggian hingga 30 meter dan bergerak dengan kecepatan 360 km/jam.