Site icon Pahami

Berita 2 Negara NATO Ini Kirim 13 Kapal Perang Buru Kapal Selam Intel Rusia

Berita 2 Negara NATO Ini Kirim 13 Kapal Perang Buru Kapal Selam Intel Rusia


Jakarta, Pahami.id

Dua negara anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) akan membentuk armada angkatan laut gabungan yang dirancang khusus untuk memburu kapal selam yang dicurigai sebagai mata-mata Rusia di Atlantik Utara.

Rencana Pasukan Gabungan tersebut tertuang dalam perjanjian pertahanan bernama Lunna House Agreement yang ditandatangani hari ini, Kamis (4/12) antara kedua negara. Salah satu tujuan perjanjian ini adalah untuk mengurangi ancaman keamanan dari Rusia di perairan Atlantik Utara.


Pasalnya Rusia terus mengembangkan dan memperluas pengaruh intelijen militernya di kawasan.

Dua negara NATO yang ingin membangun Angkatan Laut Gabungan adalah Inggris dan Norwegia.

“Dengan banyaknya kapal Rusia yang terdeteksi di perairan kita, kita harus bekerja sama dengan mitra internasional untuk melindungi keamanan nasional kita,” kata Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam sebuah pernyataan. pembebasan Pemerintah Resmi Inggris.

Starmer mengatakan perjanjian ini bersejarah dan akan memperkuat kemampuan kedua negara untuk melindungi perbatasan dan infrastruktur penting yang mereka andalkan.

“Melalui Kerjasama Angkatan Laut Bersama di Atlantik Utara, kami meningkatkan keamanan, mendukung ribuan lapangan kerja di Inggris dan menampilkan pembuatan kapal kelas dunia Inggris di panggung global,” katanya.

Perjanjian Lunna House juga ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Inggris John Healey dan Menteri Pertahanan Norwegia merobek O Sandvik hari ini.

Melalui perjanjian Lunna House, kedua negara akan berpatroli di Atlantik Utara sebagai satu kesatuan, berlatih bersama di Arktik, dan mengembangkan peralatan canggih yang akan menjaga keselamatan warganya.

Melalui perjanjian itu, Inggris akan bergabung Independen.

Korps Marinir Inggris juga akan berlatih untuk berperang dalam kondisi di bawah nol derajat di Norwegia.

Selain itu, kedua negara juga akan memperdalam kerja sama dalam penggunaan torpedo ikan buatan Inggris, melakukan latihan perang bersama, dan memimpin penggunaan sistem otonom NATO di High North.

Inggris juga akan mengadopsi rudal serang Norwegia yang dapat menghancurkan kapal musuh pada jarak lebih dari 100 mil.

“Inti dari perjanjian ini adalah armada gabungan baru yang terdiri dari 26 fregat anti-kapal selam, delapan Inggris dan setidaknya lima Norwegia,” demikian pernyataan resmi Inggris.

Pernyataan tersebut melanjutkan, “Perjanjian ini menyusul peningkatan 30 persen dalam jumlah kapal Rusia yang mengancam perairan Inggris selama dua tahun terakhir.”

Inggris dan sekutu NATO-nya semakin khawatir terhadap aktivitas Rusia yang dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan Eropa.

Mereka juga prihatin dengan risiko yang ditimbulkan Rusia terkait kabel dan pipa bawah laut. Serangan terhadap infrastruktur bawah air dapat menyebabkan gangguan besar terhadap sistem keuangan dan komunikasi Inggris.

(ISA/RDS)


Exit mobile version