Site icon Pahami

Berita 18 Anggota Polisi Diamankan Buntut Dugaan Pemerasan Penonton DWP


Jakarta, Pahami.id

Kepolisian Republik Indonesia (Kepolisian Nasional) menangkap 18 anggota yang diduga terlibat dugaan pemerasan terhadap orang asal Malaysia saat menonton Proyek Gudang Djakarta (DWP) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Total tersangka anggota yang ditangkap berjumlah 18 anggota yang terdiri dari anggota Polres Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran, kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangan resmi, Jumat (11/1). 14/12). 20/12).

Puluhan anggota yang ditangkap Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri nantinya akan diperiksa lebih lanjut.


Trunoyudo menegaskan pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan anggota Polri. Hal ini merupakan wujud komitmen Polri dalam menegakkan hukum guna meningkatkan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada masyarakat.

Ia memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mendiskreditkan lembaganya. Investigasi juga dilakukan secara profesional, transparan, dan menyeluruh.

“Kami telah memberikan keamanan bagi individu yang diduga terlibat. Kepercayaan masyarakat adalah prioritas kami, dan kami berkomitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” ujarnya.

DWP 2024 akan digelar pada 13-15 Desember. Usai acara, akun Instagram penyelenggara DWP dibanjiri komentar protes dari warganet.

Keluhan terbanyak datang dari pemirsa luar negeri, khususnya warga Malaysia. Mereka mengaku punya pengalaman buruk saat DWP 2024.

Mereka kesal karena tidak bisa mengadakan pesta dansa atau rave dengan bebas karena adanya gangguan. Bahkan ada penonton yang mengaku diperas oleh polisi yang menyamar di depan umum.

“Kejadian terburuk yang pernah ada. Gak akan terulang lagi,” tulis warganet.

“Nama-nama besar sudah tidak menarik lagi. Di VIP pun aku dilecehkan. Jadi, DWP-nya tidak ada lagi,” sahut warganet lain.

“400+ warga Malaysia menderita penghinaan ini. Keamanan, uang, dan waktu kami benar-benar hilang! Budaya dan tempat belanja negara Anda adalah yang terbaik bagi kami, tetapi bukan korupsi,” tulis netizen lainnya.

Pengurus DWP pun angkat bicara mengenai gelombang protes ini. Mereka mengakui, ada berbagai kekhawatiran dan penyesalan atas kejadian buruk yang dialami pengunjung.

Pihak penyelenggara juga menegaskan komitmennya untuk mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan penonton DWP 2024 serta bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki laporan dan insiden yang terjadi.

Pihak penyelenggara juga menyatakan akan mengambil tindakan tegas setelah hasil penyelidikan dan berjanji untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang.

“Keamanan, kesejahteraan, dan pengalaman pengunjung secara keseluruhan akan selalu menjadi prioritas kami,” kata @djakartawarehouseproject melalui Instagram, Selasa (18/12) lalu.

(tfq/sfr)

Exit mobile version