Jakarta, Pahami.id –
Badan Manajemen Bencana Regional DKI Jakarta (BPBD) mengatakan operasi renovasi cuaca (OMC) yang memasuki hari keenam telah menaburkan 12 ton garam (NaCl) di langit Jakarta dalam upaya mengharapkan hujan lebat.
BPBD BPBD DKI Ketua BPBD Sub -Sub -group dan Juru Bicara Michael Sitanggang dalam Pernyataan Formal (OMC) Michael Sitanggang dalam pernyataan formal di Jakarta, Minggu mengatakan benih 12 ton dengan waktu terbang kumulatif selama 31 jam.
“Itu dicatat 15 kali garam dari garam biji itu dilakukan,” katanya.
Untuk minggu ini, ia melanjutkan, tiga jenis 2,4 ton bibit higroskopis (menyerap molekul air) dengan total 5 jam dan 40 menit.
Lokasi penyemaian meliputi wilayah distrik Pandeglang dan serangan untuk tipe pertama.
Kemudian, wilayah barat daya Pandeglang, Banten, Lebak, dan Sunda Selat untuk tipe kedua. Juga, wilayah barat daya Pandeglang, distrik Lebak, dan perairan Selat Sunda untuk tipe ketiga.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau pengembangan cuaca untuk memastikan bahwa Kota Jakarta menghindari hidrometeorologi selama implementasi OMC,” kata Michael.
Hari keenam 11 Maret, dilakukan sebelum laporan tentang Meteorologi, Klimatologi dan Badan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten menderita intensitas yang berbeda, dari ringan, sedang, padat.
Direktur Penjabat (Aksi) Direktur Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo dijelaskan berdasarkan perkiraan curah hujan tiga jam (curah hujan), cahaya ke cahaya ke cahaya untuk diprediksi dengan ringan di seluruh wilayah.
“Prakiraan cuaca tiga jam menunjukkan intensitas ringan dan sedang, sehingga pertumbuhan awan di wilayah Jawa Barat adalah target operasi hari ini. Potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Barat pada 17-18 Maret 2025,” katanya.
(Antara/gil)