Site icon Pahami

Berita 12 Paramedis Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon


Jakarta, Pahami.id

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sedikitnya 12 paramedis tewas dalam serangan itu. Israel di provinsi Baalbek, timur Libanon.

Dalam postingannya di X pada Sabtu (16/11), Tedros mengutuk serangan Israel terhadap pusat Pertahanan Sipil Lebanon di desa Doures yang menewaskan sedikitnya 12 paramedis.


“Kami menyesalkan serangan terhadap pusat Pertahanan Sipil Lebanon di desa Doures, distrik Baalbek, yang menewaskan sedikitnya 12 paramedis. Pusat pertahanan tersebut kini rusak parah,” kata Tedros.

Tedros mengatakan serangan terhadap layanan kesehatan seperti ini akhir-akhir ini menjadi hal biasa dalam perang. Dia juga menyerukan diakhirinya serangan terhadap layanan kesehatan dan pekerja.

Kantor berita Lebanon, NNA, pada Jumat (15/11) melaporkan pasukan militer Israel melancarkan serangan udara di pinggiran selatan kota Baalbek di Lembah Bekaa.

[Gambas:Video CNN]

Serangan itu menewaskan sekitar 15 dari 20 paramedis yang bertugas di Pusat Pertahanan Sipil. Menurut Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil, seluruh korban meninggal merupakan staf dan relawan lembaga layanan darurat.

Serangan udara juga terjadi di beberapa wilayah terpisah seperti kota Jennata, al-Khader, Arnoun, Nabatieh al-Fawqa, al-Tairi dan Kunin.

Sejak September 2024, Israel telah menginvasi Lebanon. Mereka juga membunuh para pemimpin strategis dan komandan Hizbullah. Di hari-hari berikutnya, Israel dan Hizbullah saling menyerang dan menembakkan rudal atau roket.

Kemudian pada awal Oktober, Israel melancarkan invasi. Dalam operasi tersebut mereka menembaki fasilitas umum. Tentara Israel juga menyerang pos pasukan penjaga perdamaian di Lebanon (UNIFIL) dan merusak beberapa properti.

Hingga saat ini, serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel telah menewaskan lebih dari 1.500 orang di Lebanon.

(blq/chri)


Exit mobile version