Site icon Pahami

Berita 11 Warga Myanmar Tewas Imbas Serangan Udara Junta Militer


Jakarta, Pahami.id

Setidaknya 11 warga Myanmar di negara bagian Shan utara tewas setelah serangan udara junta militer menghantam dua wilayah di Namhkam.

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang Lway Yay Oo mengatakan 11 orang juga terluka dalam serangan itu.


“Mereka mengebom dua wilayah di Namhkam,” kata Lway Yay Oo seperti dikutip Selat Times.

Lway Yay Oo mengatakan, penyerangan dilakukan pada Jumat (6/9) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Kantor partai politik lokal juga dirusak dalam serangan tersebut.

Menurut kelompok etnis minoritas bersenjata, korban tewas termasuk lima laki-laki, empat perempuan dan dua anak-anak.

Namhkam terletak sekitar 5 kilometer dari perbatasan Tiongkok, tepatnya Provinsi Yunnan. Kawasan tersebut dikuasai TNLA sejak 2023 setelah berminggu-minggu berperang melawan junta militer.

TNLA berhasil merebut komando pasukan regional junta dan mengendalikan penyeberangan perdagangan perbatasan yang penting.

Awal pekan ini, pemimpin junta Min Aung Hlaing memperingatkan warga sipil di wilayah TNLA untuk bersiap menghadapi serangan balik junta.

Pada saat yang sama, junta mengumumkan telah memasukkan TNLA ke dalam daftar organisasi teroris.

Oleh karena itu, mereka yang kedapatan mendukung atau menghubungi TNLA dan dua kelompok bersenjata etnis minoritas lainnya yakni Tentara Arakan dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar dapat dihukum.

Sejak tahun 2021, situasi di Myanmar kacau setelah junta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi. Tentara juga menindak orang-orang yang melakukan pemberontakan bersenjata.

Menurut PBB, konflik ini telah mengakibatkan lebih dari 2,7 juta warga Myanmar meninggalkan rumah mereka.

(blq/rds)



Exit mobile version