Aceh, Pahami.id –
Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi mengatakan, situasi wilayah tersebut masih terpencil dan memerlukan pertolongan segera, mengingat ada 10 kecamatan yang masih belum bisa dijangkau.
Pihaknya hanya mampu menjangkau 2 kecamatan untuk pendistribusian bantuan logistik, yakni Kecamatan Kuala Simpang dan Rantau.
Sementara 10 kecamatan lainnya hanya bisa diakses melalui jalur udara dan laut karena jalur darat masih terputus dan terendam banjir.
“Saat ini kami hanya bisa mengakses bantuan dari 2 kecamatan yaitu Kecamatan Kuala Simpang dan Rantau.
Pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah Aceh dan pusat agar bantuan bisa disalurkan melalui udara dan laut.
“Kalau bantuan ke Langsa lewat jalur darat ke Tamiang masih banyak kendala, air masih menggenangi jalan,” ujarnya.
Saat ini tercatat 10 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Aceh Tamiang. Selain akses terputus, jaringan telekomunikasi dan listrik di kawasan itu juga masih padam.
Sekretaris Daerah Aceh M Nasir mengatakan, penyaluran bantuan di Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang dilakukan secara paralel dan dalam dua hari ke depan akan terjangkau seluruh daerah terpencil.
Tim Basarnas akan mendampingi setiap penerbangan angkutan logistik. Harapannya dalam waktu dua hari seluruh titik terpencil bisa dijangkau, kata Nasir.
(DRA/GIL)