Site icon Pahami

Berita 1 Rumah Roboh dan 3 Rusak Ringan Imbas Gempa Poso M 5,7

Berita 1 Rumah Roboh dan 3 Rusak Ringan Imbas Gempa Poso M 5,7


Jakarta, Pahami.id

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebuah rumah runtuh dan tiga rusak ringan di sekitar tengah Gempa posoPusat Sulawesi.

Berdasarkan parameter awal BMKG, gempa bumi direkam dengan magnitudo 6.0, tetapi setelah memperbarui, besarnya secara resmi diperbarui ke M 5.7.

“Laporan sementara oleh BNPB dicatat bahwa sebuah rumah runtuh di sekitar pusat gempa dan tiga rumah rusak, masing -masing di Kampung Tokilo dan Tinder (Distrik Pamona Tengga), dan Distrik Pendolo (Pamona Selatan)


Dia mengatakan kejutan itu agak kuat oleh orang -orang di daerah di sekitar gempa, menyebabkan kepanikan pada beberapa titik, termasuk Rumah Sakit Poso dan Rumah Sakit Sinar Kasih. Akibatnya, pasien dan keluarga telah dipindahkan dari gedung.

“Getarannya luas, mempengaruhi setidaknya lima daerah yang terkena dampak, yaitu Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. Banyak orang memilih untuk bertahan hidup di luar rumah untuk menghindari risiko gempa bumi,” tambah Abdul.

Sebagai respons yang cepat, tim reaksi cepat Poso Rapid Rapid Rapid Rapid Rapid (TRC) telah diterapkan pada lokasi yang terkena dampak, terutama di sekitar danau Poso dekat pusat gempa. TRC melakukan evaluasi awal, konfirmasi kerusakan kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan.

“BNPB mendesak masyarakat di daerah -daerah yang terkena dampak untuk tetap tenang tetapi menjaga. Masyarakat diharapkan menjadi panik dan tidak mudah dipengaruhi oleh informasi yang belum dikonfirmasi, terutama mereka yang beredar di media sosial,” katanya.

Abdul juga memohon kepada penduduk untuk tidak memasuki bangunan dengan retakan atau kerusakan struktural karena gempa bumi, sampai bangunan itu dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

“Dalam hal gempa bumi tindak lanjut, publik disarankan untuk segera pindah dari struktur tinggi seperti dinding, kutub, dan bangunan tua yang terpapar runtuh. Dalam kondisi listrik, penduduk diminta untuk menggunakan pencahayaan dan komunikasi dengan bijak, dan memprioritaskan informasi dan kecemasan penting,” katanya.

BNPB mengatakan bahwa tidak ada laporan para korban, tetapi proses pengumpulan data berlanjut.

“Kelemahan kekuatan dan gangguan jaringan komunikasi di beberapa daerah membuatnya sulit untuk dilaporkan dengan cepat,” kata Abdul.

Sebaliknya, BMKG mencatat 11 gempa bumi hingga 20,40 WIB, dengan besarnya terbesar 5,5 dan besarnya 2,4.

Pusat gempa ada di darat, di koordinat 2,01 derajat LS dan 120,78 derajat BT, dengan kedalaman 10 km. Gempa bumi diklasifikasikan sebagai dangkal, dipicu oleh aktivitas pelanggaran aktif di zona pelanggaran poso, dan memiliki mekanisme pergerakan geser.

Hasil analisis BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini tidak memiliki potensi tsunami.

(PTA)


Exit mobile version