Kelompok militan Filipina mengancam akan membunuh dua sandera Jerman yang ditangkap pada bulan April.
Kelompok Abu Sayyaf menuntut uang tebusan dan meminta Jerman untuk mengakhiri dukungannya terhadap koalisi pimpinan AS yang memerangi kelompok militan Negara Islam (NI), juga dikenal sebagai ISIS, lapor layanan pemantauan SITE.
Abu Sayyaf telah menyatakan kesetiaannya kepada kelompok Negara Islam, sebuah kelompok Islam garis keras yang telah menguasai sebagian besar Irak dan Suriah.
Jerman mengatakan telah “mendengar laporan itu” tetapi menolak untuk menarik dukungannya bagi AS untuk melawan ISIS.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman mengatakan ancaman itu “bukan cara yang tepat untuk mempengaruhi kebijakan kami di Suriah dan Irak”.
Dia menambahkan bahwa Jerman tidak akan mengubah strategi yang ada untuk memberikan dukungan militer dan pasokan logistik bagi pejuang Peshmerga Kurdi yang memerangi kelompok milisi ISIS di Irak.
Abu Sayyaf telah aktif sejak awal 1990-an.