Pahami.id – Perseteruan Dewi Perssik dengan RT di tempat tinggalnya, kasus hewan kurban kini menjadi sorotan publik. Menurut pengakuan perempuan bergelar Depe itu, mediasi gagal dan tidak tercapai kesepakatan.
Rupanya mediasi itu gagal meredam kemarahan Dewi Perssik terhadap Malkan, nama RT. Pendekar berusia 37 tahun itu semakin kesal setelah melihat bagaimana Malkan memperlakukannya selama mediasi.
“Mau niat baik, mau kasih daging seperti dulu, tiba-tiba marah. Ini emosi saya atau RT? Siapa itu? Adikku!'” kata Depe dalam siaran langsung yang rekamannya diunggah ulang ke akun TikTok @familymalldijerman, Jumat (30/6/2023).
“Kenapa adiknya teriak-teriak, jangan pura-pura sama aku, cuma karena dia penghuni baru. Kamu salah, aku sudah lama tinggal di sini, sudah lima tahun,” katanya lagi, masih. emosi.
Dewi Perssik kemudian mengatakan, kasus kali ini merupakan ujian yang Allah berikan seiring dengan tambahan rezeki yang diterimanya.
“Hidup ini penuh masalah, mungkin karena Tuhan lebih memberi rezeki. Hidup ini penuh masalah menghadapi orang-orang bermasalah seperti Pak RT. Saya anggap itu ujian buat saya,” ujarnya.
Tak disangka, netizen yang mendengar masalah Dewi Persik kali ini ternyata mendukung ketua RT atas Depe. Mereka sibuk membela Malkan karena menurut netizen, Depe kali ini yang salah.
Netizen bahkan mengaku bosan melihat Dewi Perssik selalu emosional saat bercerita. Tak sedikit yang mengaku muak mendengar kelanjutan cerita tentang sapi kurban Depe.
“Maaf mbak Depe, saya lebih percaya pak RT,” kata akun @jen***.
“Mbak Depe kok ga dilepas, dibiarin aja gitu,” kata akun @fat***.
“Uwis (sudah) Cik Dewi capek capek,” tulis akun @nani***.
“Yang emosional itu Dewi Perssik, bukan Pak RT kok bisa lihat dari videonya,” tambah akun @mrs***.
“Maksud saya kalau mau dibayar Rp. 100 juta, saya tidak mau disuruh beternak sapi karena takut mengamuk, saya bukan penggembala sapi,” tulis akun @rus***.
Seperti diketahui, awalnya Depe membantah karena RT menolak sapi kurbannya dan mengaku akan dikenakan biaya Rp 100 juta jika ingin berkurban di sana.
Namun ternyata ini adalah sebuah kekeliruan, maksud ketua RT adalah menolak ternak tersebut diturunkan dan dititipkan kepadanya, padahal diberi uang Rp 100 juta.