Site icon Pahami

Warga Ponorogo Korban Tanah Gerak Bakal Direlokasi, Total Ada 43 Unit Rumah DIsiapkan – Berita Jatim

Warga Ponorogo Korban Tanah Gerak Bakal Direlokasi, Total Ada 43 Unit Rumah DIsiapkan

Pahami.id – Bencana longsor menyebabkan puluhan warga yang tinggal di sana mengungsi. Mereka khawatir retakan di tanah berbahaya dan mengancam nyawa mereka.

Karena itu, puluhan warga kini mengungsi. Rencananya warga ini akan direlokasi, dijadikan perumahan sebagai pengganti pemukiman mereka yang tanahnya retak-retak seperti itu.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ponorogo. Khofifah memeriksa sendiri lokasi tulang yang patah.

Selain meninjau lokasi bencana longsor, Khofifah juga mengunjungi lokasi relokasi warga yang terdampak longsor.

“Sebelum ini kami melihat perubahan pergerakan tanah yang signifikan,” kata Gubernur Khofifah dikutip dari beritajatim.com, jaringan media, Pahami.id, Jumat (3/3/2023).

Pantauan beritajatim.com di lokasi, Gubernur Khofifah melihat sejumlah rumah terdampak dan ditinggalkan pemiliknya. Ini karena tidak mungkin lagi tinggal di rumah yang terkena dampak. Ketua Muslimat juga melihat kondisi masjid yang ikut terdampak.

Situasinya mengkhawatirkan. Lantainya hancur dan tidak ada tiang yang lurus, miring karena tanah terus bergerak.

“Saya dan tim dari daerah sudah berkoordinasi dengan Bupati. Saat ini Bupati sedang mencari tanah milik Perhutani untuk dialihkan,” ujarnya.

Jika lokasi lahan untuk relokasi sudah tersedia dan sudah dipastikan, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan membangun rumah tersebut. Dengan budget satu unit rumah Rp 50 juta.

“Ada 43 unit rumah yang akan dibangun di atas tanah pengalihan itu. Pemprov akan membangunnya dengan anggaran Rp 50 juta. Kalau ada yang mau bekerja sama, itu bagus sekali,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sugiri Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan sudah berkoordinasi dengan Perhutani. Ia mengatakan, pada Senin (6/3) akan dilakukan rapat bersama untuk mencari solusi atas pengalihan lokasi tanah tersebut.

“Lokasi tanah itu milik Perhutani. Masih di Kampung Tumpuk dan hari Senin akan kita rapat bersama,” kata Kang Giri saat menyapa sahabat karibnya Sugiri Sancoko.

Lahan kehutanan yang disiapkan untuk pemukiman kembali sekitar 4 ribu meter persegi. Kemudian akan dibangun 43 unit sesuai data kepala keluarga terdampak.

“Makanya kita adakan rapat bersama agar status tanah jelas dan tidak melanggar aturan. Sehingga masyarakat bisa segera mendapatkan bantuan untuk relokasinya,” imbuhnya.

Exit mobile version