Pahami.id – Pernikahan biasanya diadakan berdasarkan tanggal dan hari baik. Maka tak heran jika Anda pernah bertemu dengan orang-orang yang merayakannya di hari yang sama.
Namun bagaimana jika upacara pernikahan dilaksanakan serentak di satu desa. Apakah rumah kedua mempelai berdekatan?
Hal itu terlihat di salah satu desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, khususnya di Desa Selorejo, Kecamatan Dau.
Banyak sekali festival yang disebut ‘wisata teroris’. Sebab, hampir seluruh jalan dipenuhi teropong dari ujung ke ujung.
Tur teleskop tersebut terekam dalam video yang dibagikan akun TikTok @yohan_d.a.
Dalam video berdurasi lebih dari satu menit itu, perekam terlihat digendong temannya memasuki gerbang bertuliskan ‘Desa Wisata Selorejo’. Saat pertama kali memasuki kawasan desa wisata, mereka disambut dengan teleskop besar dan panjang berwarna biru putih.
Kemudian tepat di seberang teleskop terdapat teleskop dengan ukuran yang sama tetapi warnanya berbeda.
Akibatnya, jalan desa hanya tersisa satu bagian saja. Karena teleskop memakan waktu setengah jalan.
Tak berhenti sampai disitu, teleskop berukuran besar dan panjang terus menghiasi rumah-rumah di desa tersebut. Hal ini membuat perekam video menyebut desa tersebut sebagai tempat wisata.
“Tur terbaik yang pernah ada,” kata perekam.
Tak hanya teleskop, sound system juga terlihat menghiasi jalanan desa wisata tersebut. Bahkan, Anda bisa melihat sejumlah besar sound system yang disusun di atas truk berwarna kuning di depan rumah.
Perekam mengatakan sound system sengaja tidak diturunkan untuk memudahkan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain.
Ada banyak pemandangan teleskop di sepanjang jalan di kanan dan kiri.
Sontak, unggahan video tersebut dibanjiri komentar warganet.
“Ini daerah saya, sehari 16 orang, meja saya penuh jajanan,” kata Berka***.
“Bagaimana orang menikah berpasangan seperti ini, bagaimana pengaturannya,” kata Lagida ***.
“Ini tur teleskop sungguhan,” komentar Nabila***.
“Para tetangga bingung bagaimana membagi waktu luangnya,” komentar Fadhil***.
“Begini, aku salah memasukkan amplop, aku memasukkan amplop padahal aku salah,” komentar pengguna***.
Kontributor: Fisca Tanjung