Site icon Pahami

Viral Rombongan Pengemis di Madiun, Terorganisir dan Diantar-Jemput Pakai Mobil – Berita Jatim

Viral Rombongan Pengemis di Madiun, Terorganisir dan Diantar-Jemput Pakai Mobil

Pahami.id – Sebuah video viral memperlihatkan sekelompok pengemis yang diduga terorganisasi di kawasan Madiun, Jawa Timur. Para pengemis tersebut diketahui sering dijemput dan dijemput dengan mobil dan kerap beraksi di hari Jumat.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @terang_media, terlihat empat pengemis yang terdiri dari pria dan wanita mengemis pembeli di salah satu pedagang kaki lima.

Mereka lalu pergi dengan berjalan kaki. Sambil berjalan, seorang pengemis membagikan uang yang diterimanya kepada pengemis lainnya.

Perekam mengatakan mereka adalah kelompok pengemis kedua yang dia lihat saat itu.

“Kelompok itu, saya tidak tahu dari mana asalnya. Banyak sekali. Ini kelompok kedua,” kata perekam.

Kemudian di belakang rombongan, beberapa pengemis lainnya terlihat berjalan.

Jumlahnya sama dengan kelompok pertama yakni empat orang. Penampilannya sama saja, memakai baju compang-camping, tas besar, topi, bahkan topeng.

Perekam mengklaim telah melihat pengemis itu keluar dari mobil. “Ini mohon kepada dinas sosial kota Madiun agar memesan seperti ini. Saya turun dari mobil dan melihat ini,” lanjutnya.

Unggahan tersebut pun mendapat beragam komentar dari warganet. Bahkan ada yang mengklaim fenomena serupa juga terjadi di daerah lain.

“Nah, lihat kalian semua yang suka memberi kepada pengemis, mereka tidak membutuhkannya, tapi itu adalah profesi yang uangnya lebih banyak dari kalian,” kata fandi ***

“Pengemis bawa kumuh. Sanksi pidana lebih baik bagi yang memberi. Sehingga profesi pengemis tidak menarik lagi,” ujar batma***

“Padahal awalnya kaya, rumahnya megah,” kata Tunaz***

“Saya dulu di Jogja, mobilnya jatuh dan saya terus bertanya-tanya,” komentar tegas ***

“Di daerah saya juga banyak. Ada yang mengaku membangun masjid dan untuk anak yatim piatu. Mereka berkelompok dan ditemani mobil pribadi,” komentar vian***

“Begitulah di sini, pagi-pagi saya minta seminggu, seperti raja arisan. Dari seratus ribu seminggu jadi 500 ribu sebulan,” kata Alia ***

Kontributor: Fisika Tanjung

Exit mobile version