Pahami.id – Jembatan kaca di Kampung Warna-Warni Malang mengalami retak di ujungnya. Retakan jembatan kaca itu viral di media sosial.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampung Warna-Warni (Pokdarwis) Jodipan Kota Malang, Agus Kodar mengatakan retakan tidak terjadi pada struktur kaca. Namun di ujung antara baja dan beton.
Retakan itu ada di sambungan antara baja dan beton, cuma disitu saja. Misalnya bangunan rumah, apa pun yang menyambung itu ada garisnya, jadi retakannya ada. ,” kata Agus, dikutip dari Tap .co.id–jaringan Pahami.id, Jumat (27/10/2023).
Agus mengungkapkan, retaknya jembatan kaca sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Ia juga sudah melaporkannya ke Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) serta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.
Menurut Agus, Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi menyarankan agar jembatan tersebut ditutup sementara dan perlu dilakukan perbaikan jembatan secepatnya.
Mungkin kita lihat sampai Senin nanti. Nanti saya juga akan panggil pengurus Kampung Tridi untuk berkoordinasi, ujarnya.
Agus mengaku sudah meminta akademisi Universitas Brawijaya Malang untuk meninjau jembatan tersebut. Hanya saja, hingga saat ini kami belum mengetahui hasilnya.
Jembatan kaca di Desa Warna-Warni Malang ini dirancang oleh desainer Suramadu. Agus memastikan pembangunannya benar dan aman.
“Konstruksi kacanya sudah benar, sudah dicek dan dilihat. Orang yang membangun jembatan ini juga mendapat juara pertama dalam desain Jembatan Suramadu. Pengukuran jarak antar kaca sudah sesuai prosedur. Jadi misalkan dengan beban 50 orang dikali 50 kg jembatan masih bisa dikerjakan,” jelasnya.
Jembatan kaca ini menghubungkan dua desa wisata yakni Kampung Warna-Warni dan Tridi. Kalau ditutup sementara untuk perbaikan sebenarnya tidak masalah. Wisatawan masih memiliki akses untuk mengunjungi kedua kawasan tersebut.
“Kalau ditutup sementara, wisatawan akan beralih ke jalan raya. Saya rasa tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap penurunan jumlah pengunjung. Wisatawan pasti ingin jalan kaki ke sini atau ke Kampung Tridi. Pasti tahu Alasan penutupan karena ada pemeriksaan ulang jembatan,” ujarnya.
Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengaku akan segera mengecek kelayakan pembangunan jembatan kaca di Kampung Warna Warni bersama Dinas PUPRPKP.
“Sebentar lagi akan dicek kelayakan pembangunannya. Namun untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu, rekomendasi Kepala DPUPRPKP Kota Malang agar jembatan kaca itu ditutup sementara,” kata Baihaqi.
Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Ketua RW untuk mengetahui status jembatan tersebut apakah sudah diserahkan dari CSR kepada warga atau belum.
“Apa yang akan segera ditindaklanjuti? Jembatan kaca itu sudah diserahkan dari CSR ke warga atau bagaimana? Jadi pantas untuk ditindaklanjuti dan ditangani,” ujarnya.