Pahami.id – Ustaz Derry Sulaiman kembali angkat bicara soal Presidium Alumni (PA) 212 yang menolak kedatangan Coldplay ke Indonesia. Menurut Derry, aksi mereka secara tidak sadar membuat orang ingin datang ke konser band asal Inggris itu.
Ustaz Derry Sulaiman mengaku sebenarnya tidak mendukung Coldplay menggelar konser di Jakarta. Alasannya karena agenda LGBT yang dikampanyekan Chris Martin dkk di atas panggung.
Namun, Ustaz Derry Sulaiman tak setuju dengan aksi PA 212 yang mengancam akan mengepung bandara begitu Coldplay datang. Menurut Derry, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik.
“Masalah yang bisa dibicarakan, government to government, EO dengan organisasi besar, bisa dibicarakan. Tamu boleh datang, tapi ada syaratnya, jangan bawa ini, jangan bawa itu,” kata Ustaz Derry Sulaiman dikutip dari Podcast Alvin in Love, Sabtu (17/6/2023).
Aksi pengepungan bandara oleh PA 212 disebut-sebut dapat semakin mencoreng nama Islam di mata dunia. Namun, menurut Ustaz Derry Sulaiman, mereka secara tidak langsung ikut mempromosikan Coldplay.
“Tapi dengan kelalaian kami kemarin, tanpa sadar kami ikut mempromosikan perang tiket (Coldplay). Kalau tidak ada PA 212, tidak banyak orang yang tahu, tanpa disadari,” ujarnya.
“Cukuplah kejahatan dihentikan dengan tidak membicarakannya, jika dibicarakan maka akan menyebar. Ingat peristiwa 11 September (Tragedi Menara Kembar WTC), orang memfitnah Islam sebagai teroris, malah Al-Quran (menjadi) yang terbaik. penjual, semakin banyak orang yang memeluk Islam,” lanjutnya.
Ustaz Derry Sulaiman merasa boleh saja umat Islam menyaksikan konser Coldplay yang akan digelar pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Itu hiburan saja, tapi bagi orang yang hafal Al-Quran, itu buruk. Setelah nonton Coldplay, saya jadi hilang ingatan. Tapi, maaf teman-teman yang tidak hafal Al-Quran, ada yang kurang?” dia berkata.
“Lebih baik nonton Coldplay daripada menghajar orang di jalan kan?” tambah pengkhotbah yang pernah menjadi gitaris band metal Betrayer itu.
Kontributor: Chusnul Chotimah