Pahami.id – Persatuan Jukir Surabaya (PJS) adu mulut dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya di Jalan Tunjungan baru-baru ini.
Anggota PJS menolak rencana penggunaan sistem pembayaran QRIS untuk parkir di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya.
Pimpinan Umum PJS Izul Fiqri meminta bertemu dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Kepala Dinas Perhubungan Surabaya terkait hal tersebut.
“Yang kami lakukan ini agar bisa duduk dan berdiskusi dengan pimpinan tertinggi, baik Kepala Dinas Perhubungan maupun L1 (Wali Kota Eri Cahyadi),” ujarnya, Senin (8/1/2024).
Dia mengungkapkan, aksi ini akan terus berlanjut jika Kadis Komunikasi dan Wali Kota Surabaya tidak menemuinya.
“Jangan paksa kami seperti ini lagi, kami sudah terbiasa hidup di jalanan, dan kami sudah terbiasa dengan otot-otot kalian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Parkir Surabaya Jeane Taroreh mengungkapkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait penggunaan sistem pembayaran QRIS di area parkir Jalan Tunjungan Surabaya.
Namun mendapat penolakan dari PJS hingga kedua belah pihak bentrok dan dimediasi oleh polisi setempat.
“Kami melakukan sosialisasi, namun ada penolakan dari PJS,” kata Jeane.
“Pada dasarnya kami di Dishub sudah beberapa kali melaksanakan program Pemkot Surabaya dari awal September, Oktober, November dan semuanya sudah kami siapkan, ada kendalanya,” imbuhnya.
Selain itu, Jeane membenarkan PJS ingin bertemu dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. “Atas permintaan Asosiasi untuk memfasilitasi pertemuan dengan pimpinan tertinggi Pemkot Surabaya,” jelasnya.
Rencananya pendapatan parkir jalan akan dibagi 60 persen ke Pemkot Surabaya dan 35 persen ke tukang parkir. Lalu 5 persennya ke pekarangan.
Kontributor: Dimas Angga Perkasa