Pahami.id – Gregorius Ronald Tannur, tersangka kasus pengeroyokan Dini Sera Afrianti hingga tewas, terlihat tak tinggal diam usai dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Sebab, sebelumnya Gregorius Ronald Tannur, putra Edward Tannur, anggota Komisi IV DPR nonaktif, dijerat pasal 351 ayat 3 KUHP terkait penganiayaan berat yang menyebabkan meninggalnya Dini Sera Afrianti.
Kini, Ronald Tannur dikabarkan akan kembali melaporkan pengacara dan keluarga Dini Sera Afrianti alias Andin karena pencemaran nama baik.
Kabar tersebut diketahui dari akun Instagram @gosipnyinyir2 yang mengunggah foto Ronald Tannur mengenakan baju penjara berwarna oranye.
“Ronald Tannur akan melaporkan kembali kepada pengacaranya dan keluarga awalnya atas tuduhan pencemaran nama baik,” tulis deskripsi unggahan akun Instagram, Kamis (19/10/2023).
Seperti dilansir akun Instagram @frix.id, keluarga Ronald Tannur merasa reputasinya dicemarkan, setelah video permintaan maaf Edward Tannur viral di media sosial.
Selain itu, mereka juga merasa difitnah setelah keluarga besar Dini Sera Afrianti mengaku disuap oleh ayah Ronald Tannur untuk rujuk.
Kabar tersebut rupanya dibenarkan oleh pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat. Menurut Lisa, kliennya akan melaporkan kembali kepada kuasa hukum Dini dan keluarga sesuai UU ITE dan tindak pidana umum dalam KUHP.
Netizen yang mengetahui hal tersebut pun semakin geram dengan tindakan Ronald Tannur dan keluarga. Mereka menilai, anak anggota DPR penyandang cacat itu tidak mengetahui bahwa dirinya telah mencabut nyawa kekasihnya.
“Wah, definisi orang yang tidak mengenal dirinya sendiri seperti ini,” ucap @astrima***. “Dialah yang membunuh, dialah yang merasa terbunuh,” @wulan*** komentar.
“Entahlah, aku sudah membunuh orang bahkan melaporkan balik karena fitnah. Gunakan otakmu, kamu membuat nama buruk,” kata @vnnyd***.